Find Us On Social Media :

Meski Adzan Maghrib Berkumandang, Heli Water Bombing Tetap Kerja Keras Padamkan Kebakaran Hutan, Tak Tinggal Diam Walau Hari Sudah Petang

Heli water bombing kerja keras padamkan kebakaran hutan.

Menurutnya, mereka bisa terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) jika bencana itu tidak segera diatasi.

Berdasarkaninformasi yang dia peroleh, ada kemungkinan karhutla yang terjadi saat ini merupakan tindakan yang disengaja, bukan murni karena bencana alam.

"Saya baca di media juga, menurut informasi yang beredar, karhutla ini kan terjadi karena memang dibakar jadi bukan karena kebakaran, berarti kan ada pelakunya," ujar Dede Yusuf usai menghadiri diskusi yang digelar di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019).

Baca Juga: Kenal Dengan Pria Pujaan Hati Lewat Internet, Wanita Pengangguran Ini Justru Bernasib Apes, Terlilit Hutang Rp 30 Juta dan Kini Hidup dalam Ketakutan

Sehingga, Dede Yusuf mendesak aparat gabungan TNI-Polri segera melakukan penindakan secara tegas terhadap para oknum pelaku pengrusakan hutan dan lahan.

"Pelakunya sudah pasti jelas siapa-siapa, silakan dong dari pihak keamanan melakukan penindakan," kata Dede Yusuf.

Lebih lanjut Dede Yusuf menegaskan, jika pelakunya berasal dari elemen masyarakat namun mereka dibayar untuk melakukan hal itu, maka pemerintah harus mengejar 'otak' yang memerintahkan tindakan tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Hutan di Gunung Merbabu Kembali Terbakar Hingga Merambat ke Puncak, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

"Jika ternyata (pelakunya) masyarakat karena dibayar karena diperintahkan, yang memerintahkan harus segera ditangkap," tegas Dede Yusuf.

Perlu diketahui, dampak asap tersebut sudah sampai ke Kalimantan dan diduga juga melewati batas negara hingga ke Malaysia.(*)