Find Us On Social Media :

Meski Adzan Maghrib Berkumandang, Heli Water Bombing Tetap Kerja Keras Padamkan Kebakaran Hutan, Tak Tinggal Diam Walau Hari Sudah Petang

Heli water bombing kerja keras padamkan kebakaran hutan.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Sejumlah wilayah di Indonesia terdampak asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) beberapa hari belakangan.

Menurut data yang dihimpun oleh Badan Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika, hingga Jumat pukul 14.00 WIB, terdeteksi asap Karhutla menutupi wilayah Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan.

Selain itu, asap juga terdeteksi di provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Semenanjung Malaysia, dan wilayah Serawak Malaysia.

Baca Juga: Satu Per Satu Berjalan Tinggalkan Kawasan Tempat Tinggal yang Sudah Jadi Arang, Kawanan Orangutan Ini Hanya Menatap Nanar Saksikan Hutan Kalimantan Terbakar, Potret Viralnya Buat Netizen Teriakkan Nama Jokowi

Meski jarang tersorot, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bersama TNI AU, TNI AD, BPPT RI serta dinas Lingkungan Hidup terus berusaha keras memadamkan kebakaran hutan.

Bahkan, dikutip dari Kompas, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Masyarakat BNPB, Agus Wibowo menuturkan, pihaknya melakukan water bombing dengan menggunakan helikopter.

Tim pemadam kebakaran rupanya selalu bekerja keras melaksanakan tugasnya, bahkan hingga tak mempedulikan waktu.

Baca Juga: Bencana Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan Makin Parah, Perusahaan Malaysia di Indonesia Angkat Bicara, Akui Jadi Biang Kebakaran Hutan dan Lahan

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari postingan akun Twitter @kamto_adi yang mengunggah sebuah video pada 16 September 2019.

Dalam video berdurasi 20 detik tersebut, nampak sebuah helikopter di tengah bandara yang penuh sesak dengan asap hingga langitnya nampak kelabu.

"Update:

Adzan Magrib sudah berkumandang, seluruh komponen masih bekerja, termasuk heli water bombing yg masih di area dan belum kembali.

Buat yang cuma bisa nge-bacot & tanya apa aja yg dah dikerjakan, gue tanya balik, kalian ngapain saat ini? Cuma bisa ngebacot?!," tulis akun Twitter @kamto_adi dalam postingannya.

Baca Juga: Miris! Terpanggang di Tengah Panasnya Kebakaran Hutan, Hewan Predator Raksasa Belantara Dayak Ini Ditemukan dalam Kondisi Gosong

Rupanya semua tim pemadam Karhutla masih bekerja keras meski Adzan Maghrib telah berkumandang.

Bahkan Helikopter yang menjalankan tugas water bombing masih tetap di area dan belum kembali sekedar untuk istirahat saat hari mulai menuju gelap.

Tak hanya tim pemadam yang ada di lapangan, saat ini para menteri serta pimpinan lembaga terkait pun telah berangkat menuju Riau, untuk melakukan Rapat Terbatas mengenai Karhutla yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Merembet Ke Area Publik, Kebakaran Hutan di Kalimantan Barat Jadi Penyebab Ludesnya Sebuah Gedung Sekolah Dasar, Para Siswa Terancam Tak Punya Tempat Belajar

Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf mendesak agar aparat segera menangkap para pelaku pembakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini di provinsi Riau.

Dede Yusuf merasa prihatin karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini membahayakan kesehatan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

Menurutnya, mereka bisa terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) jika bencana itu tidak segera diatasi.

Berdasarkaninformasi yang dia peroleh, ada kemungkinan karhutla yang terjadi saat ini merupakan tindakan yang disengaja, bukan murni karena bencana alam.

"Saya baca di media juga, menurut informasi yang beredar, karhutla ini kan terjadi karena memang dibakar jadi bukan karena kebakaran, berarti kan ada pelakunya," ujar Dede Yusuf usai menghadiri diskusi yang digelar di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019).

Baca Juga: Kenal Dengan Pria Pujaan Hati Lewat Internet, Wanita Pengangguran Ini Justru Bernasib Apes, Terlilit Hutang Rp 30 Juta dan Kini Hidup dalam Ketakutan

Sehingga, Dede Yusuf mendesak aparat gabungan TNI-Polri segera melakukan penindakan secara tegas terhadap para oknum pelaku pengrusakan hutan dan lahan.

"Pelakunya sudah pasti jelas siapa-siapa, silakan dong dari pihak keamanan melakukan penindakan," kata Dede Yusuf.

Lebih lanjut Dede Yusuf menegaskan, jika pelakunya berasal dari elemen masyarakat namun mereka dibayar untuk melakukan hal itu, maka pemerintah harus mengejar 'otak' yang memerintahkan tindakan tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Hutan di Gunung Merbabu Kembali Terbakar Hingga Merambat ke Puncak, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

"Jika ternyata (pelakunya) masyarakat karena dibayar karena diperintahkan, yang memerintahkan harus segera ditangkap," tegas Dede Yusuf.

Perlu diketahui, dampak asap tersebut sudah sampai ke Kalimantan dan diduga juga melewati batas negara hingga ke Malaysia.(*)