Find Us On Social Media :

Bukannya Konsumsi Daging Atau Suplemen, Remaja Ini Berhasil Bentuk Otot Kekarnya dengan Fitnes dan Makan Serangga

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Sebagian pria pasti memiliki impian untuk mempunyai otot yang kekar dan badan yang sehat.

Mereka pun mengandalkan cara untuk membentuk ototnya supaya terlihat kekar.

Ada yang melakukan fitnes, diet, makan sehat, bahkan hingga makan makanan aneh.

Baca Juga: Jadi Bahan Tertawaan Saat Beri Seminar, Seorang Motivator Nekat Tempeleng 5 Siswa SMA di Malang, Videonya Viral dan Sedang dalam Penanganan Mapolres

Seperti yang dilakukan Sam Broadbent, remaja 18 tahun punya cara unik untuk menjaga penampilannya agar punya otot kekar.

Namun cara yang dilakukan Sam Broadbent ini terbilang ekstrem.

Selain rutin olahraga untuk membentuk tubuhnya, Sam Broadbent ternyata melakukan diet dengan mengonsumsi serangga!

Baca Juga: Auto Dibikin Malu, Diduga Jadi Pelakor, Mahasiswa S2 Ini Dapat Hadiah Karangan Bunga dari Sang Korban: Happy Graduation For Pelakor

Umumnya seseorang yang ingin mendapatkan massa otot lebih berat dan kencang ini akan mengonsumsi daging tanpa lemak dan susu untuk pembentukkan otot.

Lain dengan yang dilakukan serang remaja berusia 18 tahun ini.

Melansir dari Daily Mail, Sam Broadbent, remaja yang sedang gemar melakukan olahraga angkat beban itu rupanya mengganti makanan berprotein hewani dengan makanan yang tak lazim, seperti serangga.

Menurut Sam mengklaim bahwa diet radikal dengan mengonsumsi serangga dan kalajengking, membuatnya semakin bugar dan kuat di gym.

Baca Juga: Semedi di Gedung Nusantara V DPR, Ki Sabdo Jagad Royo Undang Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong untuk Amankan Proses Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Mandat dari Jokowi?

Sejak Oktober 2018, Sam mengganti semua makanan favoritnya, seperti daging, kentang manis protein shake, dengan makan jangkrik, semut, belalang dan kalajengking.

"Saya mengganti semua daging pada bulan Oktober dan kemudian pada bulan Januari saya benar-benar menjadi vegan dengan makan serangga.

"Pada awalnya akan sedikit mual, tetapi akan terbiasa. Setelah melakukan diet ini selama musim dingin dan musim semi, saya merasa lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Bacok Anggota TNI yang Sedang Belanja Keperluan Nikah, Preman Pasar Malah Tantang Petugas Saat Diamankan, Korban Justru Tenang Bikin Laporan

"Untuk sarapan, aku makan oatmeal dengan bubuk jangkrik, yang memiliki seperti rasa kacang, dan pisang atau stroberi," ungkap Sam.

Tak hanya sarapan saja, menu makan siang dan makan malamnya pun selalu berisikan serangga di dalamnya.

"Untuk makan siang, saya biasanya makan semangkuk besar kacang-kacangan dan semangkok besar jangkrik dengan brokoli dan asparagus.

Jangkrik memiliki rasa unik seperti biji bunga matahari.

Baca Juga: Pernah Terima Hadiah Sepeda dari Jokowi, Nasib Pelajar SMP di Kupang Ini Berakhir Mengenaskan, Nekat Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri,

"Untuk makan malam saya mencoba serangga juga. Saya memiliki burrito dengan kacang, nasi, dan chapuline (sejenis capung), yang dibumbui dengan bawang putih dan lemon.

“Saya terkadang menggunakan bubuk protein dengan sayuran lain untuk membuat semacam bakso. Kadang-kadang saya menambahkan kalajengking yang cukup lezat," jelasnya.

Menurut United Nations Food and Agriculture Organization, serangga mengandung lebih dari dua kali lebih banyak protein per 100 gr dibanding daging dan ikan.

Baca Juga: Kini Jadi Peramal Kondang, Mbak You Beberkan Bahwa Profesinya Tersebut Buah Keturunan Dengan Syarat Khusus, Harus Nikahi Sosok Ular Emas

Serangga yang paling kaya protein adalah tawon, lebah, dan semut, yang mengandung antara 13 gr dan 77 gr protein per 100 gr.

Serangga seperti belalang daun, mengandung antara 48 - 74 gr, sedangkan jangkrik mengandung antara 23 - 65 gr protein.

Sementara itu mackerel memiliki kisaran kandungan protein yang jauh lebih rendah per 100 gr, hanya mengandung 16 - 28 gr, sedangkan daging sapi bahkan lebih sedikit lagi yaitu 19 - 26 gr protein.

Banyak ilmuwan telah meramalkan bahwa serangga yang dapat dimakan dapat menjadi jawaban bagi krisis pangan yang makan meningkat di dunia.

Baca Juga: Ajaib! Bayi Ini Masih Bisa Bernafas dan Menangis Padahal Sudah Dikuburkan dalam Tanah, Ini Penjelasan Dari Dokter yang Merawatnya

Para ahli memperkirakan akan ada kekurangan pangan segera setelah 40 tahun dari sekarang karena populasi diperkirakan akan meningkat sebesar 30% menjadi 9 miliar orang pada pertengahan abad.

Itu akan membutuhkan peningkatan 70% dalam jumlah makanan yang diproduksi untuk memenuhi permintaan.

Sebuah studi dari University of Wisconsin-Madison melihat dampak seseorang yang memakan 25 gr sehari bubuk jangkrik utuh, yang dibuat menjadi muffin dan minuman protein shake.

Baca Juga: Terkuak! Misteri Kematian Anggota Girl Band K-pop Sulli, Diduga Depresi karena Sering Dapat Siksaan Saat Masih Jadi Anggota F(x)

Hasilnya, jangkrik mengandung protein dan serat tingkat tinggi, bahkan para peneliti menemukan perubahan pola makan mendorong pertumbuhan bakteri probiotik dan mengurangi jenis plasma yang terkait dengan peradangan.

Sementara penelitian ini hanya melibatkan 20 orang, para peneliti menyimpulkan dan membantu menegaskan temuan awal mereka bahwa makan jangkrik dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi peradangan sistemik.

Sam, remaja yang gemar berolahraga enam kali dalam seminggu ini merasa lebih baik dan telah meningkatkan massa ototnya hampir dua kali lipat di gym.

Dia menambahkan bahwa dia telah memperbaiki deadlift (latihan powerlifting yang melibatkan punggung dan kaki) dari 86 kg pada Oktober menjadi 150 kg pada Juni.

Baca Juga: Puluhan Tahun Lalu Sebelum Diciduk Narkoba, Potret Lawas Roro Fitria Bikin Pangling Orang-orang yang Melihatnya, Tanpa Atribut Budaya Jawa, Pesonanya Seolah Tak Menua

"Kebugaran adalah motivator utama bagi saya ketika memutuskan untuk melakukan diet ini," katanya.

“Serangga adalah sumber protein yang luar biasa," tambahnya.

Tertarik mencoba diet serangga ala remaja yang gemar angkat beban ini?

Pastikan terlebih dahulu ya untuk konsultasi dengan dokter atau spesialis. (*)

Artikel ini telah tayang di Gridhealth.com dengan judul, “Bukan Daging, Remaja dengan Hobi Angkat Beban Ini Malah Makan Serangga Sebagai Penunjang Otot Tubuhnya”