Find Us On Social Media :

Jauh di Pedalaman Papua, Siapa Sangka, Kehidupan Anggota KKB Tak Ubahnya Gengster, Tiap Orang Bersaing Satu Sama Lain, Saling Buat Ulah Demi Naikkan Pamor

Tak kuat kena nyinyir netizen Indonesia KKB Papua minta keadilan dan perdamaian

Baca Juga: Luar Biasa! Wanita Ini Terkejut Bukan Main Saat Tahu Cincin yang Dibelinya Seharga Rp 187 Ribu Ternyata Berlian Asli, Nilai Jualnya Bahkan Mencapai Rp 12 Miliar

Pihak Kodam XVII/Cenderawasih meyakini kejadian tersebut dilakukan untuk menunjukan eksistensi mereka.

Untuk operasional mereka antara yang Ndugama (Egianus Kogoya) dengan kelompok Ilaga itu tidak terkordinir dalam satu komando. Artinya, apa yang terjadi di Ilaga itu bukan bagian dari aksi yang di Ndugama," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi.

Para kelompok tersebut dikatakan saling bersaing satu sama lain.

Baca Juga: Usai Dituding Berzina dengan Citra Monica yang Berstatus Istri Orang, Ifan Seventeen Tebus Dosanya ke Mendiang Dylan Sahara dengan Lakukan Hal Ini

Sosok Egianus Kogoya yang selalu menjadi sorotan dianggap membuat iri para kelompok lainnya untuk melakukan aksi yang lebih heboh.

"Selama ini kami monitor yang paling banyak melakukan aksi adalah Egianus. Di antara kelompok sayap militer OPM atau TPMPB ini juga ada semacam persaingan di antara mereka untuk menunjukkan siapa yang lebih hebat satu sama lain," kata dia.

Dax kemudian menambahkan kalau para kelompok tersebut hanya ingin bersaing satu sama lain dan tidak bekerja sama.

Baca Juga: Dikenal Pribadi yang Kerap Bagi-bagi Mobil dan Apartemen Mewah ke Teman-temannya, Kini Pimpinan Bank di Ambon Jadi Buron, Mendadak Kaya Usai Bobol Dana Seorang Pengusaha Senilai Rp 124 Miliar

"Sehingga ketika Egianus beraksi, kelompok yang di Ilaga juga mungkin terpicu untuk melakukan aksinya juga, tetapi untuk satu komando saya rasa tidak ada," kata Dax.

"Kelompok yang di Ilaga (Puncak) sendiri itu tidak dalam satu kesatuan. Mereka juga ada faksi-faksi yang bergerak sendiri-sendiri," ucap dia.