Hanya dikatakan dia bahwa para penjual BBM model ini diminta untuk peka dan bersiap mengganti usahanya dengan yang lain, yang legal dan aman.
Selain bukan usaha resmi dan dibawah perusahaan Pertamina, Pertamini juga sulit dijaga keamanannya.
"Dari segi keamanan juga terbilang bahaya," sambungnya.
Seperti yang terjadi di Anggaswangi Sukodono.
Sebuah Pertamini dikabarkan terbakar.
Itu bisa jadi bukti bahwa penjualan BBM model ini tidak punya jaminan keamanan.
Tjarda berharap, pemerintah desa dan kecamatan ikut aktif menekan pertumbuhan Pertamini baru di wilayahnya.