Saat hari-hari Kusni disibukan membuat karya-karya, ia dipanggil ke kantor. Ada orang yang ingin membesuknya.
Dilihatnya seorang gadis yang sangat mirip dengan mantan istrinya dulu bernama Ningsih. Tiba-tiba, gadis remaja itu memeluknya.
"Ayah," ucap gadis itu berlumuran air mata.
"Ayah saya Ninik ayah," ucapnya lagi.
Kusni terkaku, ia merasa tidak pantas menerima air mata dan kasih sayang gadis itu. Malu bukan main.
Akhirnya, perlahan dipeluknya anak itu. Kusni tak mampu menahan air matanya jatuh kepala Ninik.
Diraihnya kepala anak itu dan dicium pipinya.
Sejak saat itu, Ninik rutin datang mengunjungi selnya. Sekali dalam seminggu.