Find Us On Social Media :

Jadi Incaran Perjaka, Janda-janda Muda Lebih Menggoda Kaum Adam di Batavia Daripada Perawan, Ini Alasannya

Lukisan keluarga Pieter Cnoll (1625 - 1672) dan istrinya Cornelia van Nijenroode. Kelak ketika menjanda, Cornelia menikah lagi dengan J. Bitter, lelaki yang lebih muda sembilan tahun darinya.

 Banyaknya lelaki peminat janda di Batavia telah melahirkan sebuah pemeo lawas, "jika perempuan itu merupakan janda seorang kaya, dia pun segera menghadapi sejumlah peminang (segera setelah suaminya dimakamkan)".

Suami pertamanya Johan Libener, seorang pedagang senior di Batavia pada 1622.

Suami keduanya Bartholomeus Cunst, warga terkemuka dan pengurus panti asuhan.

Kemudian pada 1630, Anthony van Diemen, seorang Dewan Hindia yang kelak menjadi Gubernur Jenderal VOC, menikahi janda Maria itu.

Baca Juga: Mengikat Janji Suci di Tengah Konflik Israel dan Palestina, Pernikahan Mahmoud Mansour dan Morel Malka Luar Biasa Mencekam, Diserbu Ratusan Demonstran yang Coba Menerobos Aula Pernikahan

Meski menjanda, Maria tetap berada di Batavia karena VOC memberikan tunjangan hidup kepada para janda sampai mereka pulang ke Belanda atau menikah lagi. Hindia Timur telah menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi para perempuan ketimbang harus pulang kampung.

Di Batavia abad ke-17, para perempuan berpeluang meninggikan kedudukan sosial mereka atau meningkat ke kelas pendapatan yang lebih tinggi.   

Maria pun bergaya hidup mewah dan bagian dari masyarakat perempuan sosialita Batavia.

Dia mendapat kesempatan menikmati wisma gubernur jenderal tinggalan suaminya dan diizinkan pulang ke Belanda dengan membawa semua peralatan rumah tangganya dalam jumlah yang besar.

Baca Juga: Tak Sudi Kongkalikong dengan Parlemen, Gaya Kepemimpinan Tri Rismaharini Ternyata Sampai Ditiru Ahok dan Jokowi