Find Us On Social Media :

Jadi Incaran Perjaka, Janda-janda Muda Lebih Menggoda Kaum Adam di Batavia Daripada Perawan, Ini Alasannya

Lukisan keluarga Pieter Cnoll (1625 - 1672) dan istrinya Cornelia van Nijenroode. Kelak ketika menjanda, Cornelia menikah lagi dengan J. Bitter, lelaki yang lebih muda sembilan tahun darinya.

 "Mereka memanfaatkan kemauan baik dari suami mereka sehingga menyalahgunakan karunia yang diterimanya," ungkap Jean Baptiste Tavernier, seorang pedagang batu permata dan pelancong asal Prancis yang singgah di Batavia pada abad ke-17.

"Mereka mendorong suami-suami melakukan kejahatan besar dengan berkedok nama baik suami mereka," sambungnya.

Sejumlah sejarawan memberikan berbagai label tentang perempuan Batavia. Ada yang menyebut mereka adalah perempuan bodoh dan pemalas, unsur kemegahan kota, hingga bagian dari peradaban indis di Hindia Belanda.

Baca Juga: Populer di Kalangan Polisi, Kode 86 Nyatanya Punya Arti Berbeda dari yang Kita Pikir, Seperti Apa?

Apakah janda-janda muda di Batavia mudah begitu saja dipinang?

Belakangan berkas surat Lennep, tampaknya sang janda menyadari akal bulusnya sehingga perempuan itu menepis lamarannya, sehingga Lennep harus rela melanjutkan hidup dengan segunung utangnya.

"Sesungguhnya saya bermaksud berkorban untuk mencapai tujuan tersebut," ungkap Lennep.

"Namun, jahat kiranya untuk mengorbankan sesama manusia, dan terlebih jahat lagi menipu atau menghancurkan seorang perempuan yang sudah bersedia membagi nasib gemilangnya itu dengan diri saya," tandasnya. (Mahandis Yoanata Thamrin)

Artikel ini pernah tayang di Nationalgeohraphic.co.id dengan judul "Magnet Janda-janda Muda di Batavia Zaman Kompeni"

(*)