Puluhan kilometer harus ditempuhnya sambil berjalan kaki setiap hari.
Sang putra pun duduk di sebelah gerobak. Payung besar melindunginya dari teriknya matahari.
Paman Dam menjual es serutnya seharga 10 Baht (Rp 4,6 ribu) per mangkuknya.
Awalnya ia menjual seharga 15 baht (Rp 6,9 ribu), tapi banyak pembeli merasa terlalu mahal.
Putra Paman Dam menunjukkan tanda-tanda cacat fisik ketika ia berusia delapan bulan.
Dan ketika istrinya mengetahui kondisi anaknya, ia meninggalkan mereka berdua.
Paman Dam mengaku hancur dan sempat mencoba bunuh diri saat itu.