Find Us On Social Media :

Diceraikan Sang Istri karena Punya Anak Cacat, Pria Ini Tak Kenal Lelah Tetap Menyambung Hidupnya dengan Jualan Es Serut, Jalan Puluhan Kilo Tiap Hari Sambil Rawat Putranya

Ditinggal Istri setelah Tahu Anak Mereka Cacat, Pria ini Tanpa Lelah Berjualan Es Serut Tiap Hari sambil Menjaga sang Putra

Gridhot.ID - Perjuangan seorang ayah penjual es serut yang belakangan ini viral patut diacungi jempol.

Kisah hidupnya yang menyentuh membuat para pembeli merasa iba dengan perjuangan bapak satu anak ini.

Tanpa lelah ia berjualan es serut di pinggir jalan tiap hari demi menyambung hidup.

Baca Juga: Wajahnya Nampak Tersenyum Berbalut Kain Kafan di Samping 3 Bayi Kembarnya, Dina Nasution Meninggal Usai Kondisinya Drop 15 Hari Pasca Melahirkan, Sang Suami Posting Pesan Menyentuh untuk Anaknya

Di samping dagangannya ada seorang anak yang duduk di kursi roda.

Anak tersebut merupakan putranya yang divonis berkebutuhan khusus.

Ia terpaksa berjualan sambil membawa anaknya karena tak ada yang menjaga sang putra bila d tinggal di rumah sendiri.

Baca Juga: Baru Jam 6 Pagi Antrean Sudah Sampai Ratusan Orang, Youtuber Ini Dibuat Geleng-geleng Kepala Saat Kunjungi Rumah Praktek Ningsih Tinampi, Ungkap Syarat Berobat di Tempat Ahli Pengobatan Alternatif Viral Ini

Istrinya pergi begitu saja kala mengetahui anak mereka divonis memiliki kekurangan.

Sedih yang teramat sangat dirasakan pria yang telah berumur itu jika mengingat kepergian istrinya.

Tapi, ia harus bangkit dan berjuang demi pengobatan putranya.

Pria yang akrab disapa Paman Dam oleh pembeli langganannya itu pun menceritakan kisahnya.

Baca Juga: Sering Sewa Kapal Pesiar Hanya Untuk Adakan Pesta Seks, Inilah Kehidupan Para Raja Judi Profesional, Hamburkan Uang hingga Bawa Wanita Sewaan Sebagai Pelayan

Dikutip dari Wongnai.com pada Rabu (4/12/2019), Paman Dam berjualan di pinggir jalan di salah satu sudut kota Bangkok.

Es serut cukup populer di Bangkok mengingat cuaca di sana yang panas.

Setiap hari Paman Dam selalu mangkal di lokasinya berjualan bersama gerobak dagangannya.

Baca Juga: Piawai Mengolah Si Kulit Bundar Meski Satu Kakinya Diamputasi, Pesepakbola Muda Ini Siap Harumkan Nama Indonesia di Kompetisi Internasional, Curhatannya Bikin Haru Netizen

Jarak rumah dengan tempatnya berjualan tak dekat.

Puluhan kilometer harus ditempuhnya sambil berjalan kaki setiap hari.

Sang putra pun duduk di sebelah gerobak. Payung besar melindunginya dari teriknya matahari.

Paman Dam menjual es serutnya seharga 10 Baht (Rp 4,6 ribu) per mangkuknya.

Baca Juga: Diceraikan Sang Suami Karena Malu Punya Anak Cacat, Ibu Muda di Surabaya Ini Hidup Nelangsa Bersama Putranya di Kontrakan 2x6 Meter, Risma dan Jajaran Pemkot Langsung Turun Tangan

Awalnya ia menjual seharga 15 baht (Rp 6,9 ribu), tapi banyak pembeli merasa terlalu mahal.

Putra Paman Dam menunjukkan tanda-tanda cacat fisik ketika ia berusia delapan bulan.

Dan ketika istrinya mengetahui kondisi anaknya, ia meninggalkan mereka berdua.

Baca Juga: Rasa Jengkelnya Tak Tertahan hingga Tega Tampar Muridnya, Seorang Guru Murka Usai Diserang Siswinya Selesai Mengajar, Ternyata Ini Pemicu Permasalahannya

Paman Dam mengaku hancur dan sempat mencoba bunuh diri saat itu.

Namun, akhirnya Paman Dam memilih bertahan dan bangkit.

Memulai bisnis sendiri sambil merawat putra satu-satunya.

Ketika ditanya bagaimana dia terus tetap kuat meskipun ada banyak tantangan dalam hidupnya, dia berkata:

Baca Juga: Makin Beringas Meski Telah Dihujani Peluru 50 Pasukan Elit RPKAD, KKB Papua Pimpinan Lodewijk Mandatjan Alot Untuk Ditaklukan, Konflik Selesai Saat Sarwo Edhie Wibowo Turun Tangan Tanpa Senjata

"Aku berhasil melewati masa laluku dengan hanya berfokus pada masa kini, dan memberi diriku alasan untuk selalu bahagia."

Baginya masa lalu hanya masa lalu dan manusia harus terus maju.

"Masa lalu harus tetap di masa lalu dan kita semua harus berusaha untuk bahagia di masa sekarang.

Baca Juga: Rela Ngemis hingga Jualan Tisu di Pinggir Jalan, Bocah 9 Tahun Ini Selalu Jadi Sasaran Pukul Ibunya Jika Pulang Tak Bawa Uang, Hasilnya Ternyata Dipakai Bayar Arisan

"Masa depan tidak dapat diprediksi dan karenanya kita tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu", kata Paman Dam.

Sang putra selalu ia bawa untuk menemaninya berjualan, karena ia merupakan pilar kekuatan bagi ayahnya.(*)