Find Us On Social Media :

Merobek Luka Lama, 2 Pemain Timnas Swiss Beri Simbol Khusus di Tengah Selebrasi Gol, Sejarah Kelam Pembantaian Muslim Albania oleh Serbia dan Kosovo Kembali Terungkap

Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri.

Shaqiri bahkan lahir di Kosovo sebelum kemduian pindah ke Swiss bersama orang tua dan ketiga kandunganya saat dia masih berusia satu tahun.

Baca Juga: PNS Asyik Nonton Sambil Tersenyum-senyum, Belasan Pegawai Honorer Kelurahan Jelambar Rela Nyemplung Got Kotor, Semua Demi Syarat Agar Kontrak Kerja 2020 Diperpanjang

Sementara Xhaka lahir di Swiss. Namun ayahnya dulu pernah dipenjara karena berpartisipasi dalam upaya menentang pemerintahan komunis Yugoslavia di Kosovo.

alasan inilah yang membuat selebrasi keduanya menjadi perhatian. Hubungan politik Albania dan Serbia dinilai menjadi dasar dari selebrasi tersebut.

Selebrasi yang bisa berujung sanksi karena FIFA sangat melarang segala jenis demonstrasi politik di dunia sepak bola, termasuk dalam bentuk selebrasi.

Baca Juga: Teror Warga Hingga Berani Muncul ke Pemukiman, Ular Ternyata Punya Tempat Bersembunyi Favorit di dalam Rumah, Waspadai 5 Titik Ini Sebelum Beraktivitas dengan Keluarga

Konflik etnis dan agama

Konflik antara Kosovo dan Serbia memang berlangsung panjang.

Data demografi menunjukan bahwa Kosovo dihuni oleh etnis Serbia yang beragama Kristen Ortodok Timur dan etnis Albania yang mayoritas berama Islam.

Baca Juga: Baru Dikaruniai Putri Cantik, Rumah Tangga Aura Kasih Diterpa Isu Perceraian, Begini Reaksi Tak Terduga Istri Eryck Amaral

Kedua komunitas ini kemudian bertikai memperebutkan tanah Kosovo, keduanya juga sama-sama mengklaim leluhurnyalah yang pertama kali menduduki Kosovo.