Find Us On Social Media :

Merobek Luka Lama, 2 Pemain Timnas Swiss Beri Simbol Khusus di Tengah Selebrasi Gol, Sejarah Kelam Pembantaian Muslim Albania oleh Serbia dan Kosovo Kembali Terungkap

Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri.

Hingga kini, Serbia yang didukung Rusia masih menolak deklarasi kemerdekaan yang dinyatakan oleh Kosovo.

Padahal pada 2010, Mahkamah Internasional menyatakan deklarasi tersebut sah dan tidak melanggar hukum internasional.

Baca Juga: 7 Tahun Pernikahannya Adem Ayem, Begini Reaksi Tak Terduga Anang Hermansyah Saat Ashanty Merengak Minta Dikecup Mesra Suaminya, Hanya Diam Seribu Bahasa dan Pilih Tutupi Muka

Pembantai dihukum

Pada 2011, salah seorang pelaku genosida telah dijatuhi vonis 27 tahun penjara.

Vlastimir Djordjevic yang merupakan mantan kepala polisi Serbia dinyatakan bersalah karena terlibat dalam pembantaian lebih dari 700 orang etnis Albania di Kosovo pada tahun 1999.

Baca Juga: Betrand Peto Kini Populer dan Sering Tampil di Layar Kaca, Keluarga Kandung Anak Angkat Ruben Onsu Justru Kepergok Menangis di Kampung Halamannya, Kenapa?

"Korban pembunuhan sebagian besara adalah perempuan dan anak-anak yang tidak bersenjata dan tidak terlibat dalam bentuk apapun dalam konflik bersenjata di Kosovo," kata majelis hakim seperti dikutip dari bbc.com.

Selain aksi pembantaian, Djordjevic juga dinyatakan bertanggung jawab atas deportasi paksa terhadap 200.000 warga etnis Albania.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Lewat Selebrasi, Shaqiri dan Xhaka Membuka Kembali Sejarah Kelam Pembantaian Muslim Albania oleh Serbia di Kosovo.

(*)