Gridhot.ID - Seorang kepala desa di Musi Banyuasin baru-baru ini jadi sorotan masyarakat sekitarnya.
Pasalnya, ia terlibat dalam sebuah tragedi kecelakaan yang menewaskan warganya sendiri.
Dikabarkan peristiwa tragis ini disebabkan karena sang kades menabrak warganya hingga Tewas menggunakan mobil Ford Ranger.
Penyebab peritsiwa itu sebenarnya sepele dan harusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, Kades atas nama Husni Thamrin (45) itu memilih jalan kekerasan.
Warganya sendiri ditabrak hingga tewas oleh Kades Talang Mandung, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ini.
Warganya yang jadi korban adalah Akri (52). Dia tewas seketika akibat ulah kadesnya itu.
Peristiwa mengenaskan itu bermula ketika Husni mengecek lahan miliknya di Desa Talang Mandung.
Saat berada di lokasi, ternyata batang kayu di lahan milik tersangka dan pamannya telah ditebang oleh anak Akri bernama Rizky.
Husni pun hendak melaporkan kejadian tersebut kepada pamannya.
Namun, di tengah jalan, pelaku bertemu dengan Akri yang saat itu sedang menggunakan motor.
“Antara korban dan pelaku terjadi cekcok.
Kemudian korban mengajak pelaku untuk mengecek ke lokasi kebun miliknya,” kata Kanitreskrim Polsek Talang Ubi Aipda Hairil Rozi, Senin (16/12/2019).
Di tengah jalan, pelaku pun mendadak menabrak korban dari belakang hingga akhirnya Akri terpental dan terseret mobil pelaku sejauh tujuh meter.
“Anak korban sempat menghadang mobil pelaku, namun malah hendak ikut ditabrak sehingga anak korban lari.
Pelaku ketika itu langsung lari,” ujarnya.
Mendapati laporan tersebut, petugas kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap Husni yang sempat melarikan diri.
Usai dilakukan negoisasi, Husni akhirnya menyerahkan diri kepada petugas.
“Mobil dan sepeda motor milik korban sudah kita amankan.
Motifnya, pelaku ini kesal dengan korban karena menebang batang kayu di lahan miliknya.
Pelaku memang adalah Kades,”jelas Hairil.
Akibatnya, Husni kini diamankan pihak kepolisian setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.
Hairil mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Sabtu (14/12/2019) di Jalan Cor depan lokasi BKB 233, Dusun Talang Padang, Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Sementara itu, kasus lain terkait kepala desa juga terjadi di Nganjuk, jawa Timur.
Kades Desa Gondang, Pace, Nganjuk, Wahyu Nurhadi, ditangkap Satuan Tindak Pidana Korupsi (Sattipikor) Polres Nganjuk.
Wahyu diduga lakukan pemerasan terhadap pengusaha tambang galian tanah.
Dari tangan tersangka, Sattipikor mengamankan uang senilai Rp 19,7 juta dalam amplop warna cokelat dan surat permohonan sosialisasi tambang.
Kapolres Nganjuk, AKBP Handono Subiakto, menjelaskan kasus dugaan pemerasan tersebut diawali dari salah satu pengusaha tambang di wilayah Loceret yang meminta izin angkutan tambang melewati jalan Desa Gondang.
Untuk itu, pengusaha tambang mengajukan permohonan sosialisasi kepada warga yang terdampak kegiatan angkutan tambang melalui Kades Gondang.
"Rupanya tersangka sebagai Kades tidak memberikam izin sosialisasi apabila tidak diberi kompensasi sebesar Rp 100 juta," kata Handono Subiakto, Senin (16/12/2019).
Selanjutnya, jelas Handono, pengusaha tambang sepakat atas kompensasi yang diminta tersangka, namun pembayaran dilakukan dua kali masing-masing sebesar Rp 50 juta.
Dari kesepakatan tersebut akhirnya dibuat perjanjian dalam pertemuan hari Jumat (13/12/2019) di salah satu rumah makan di Kota Nganjuk.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Pakai Mobil Ford Ranger, Kades Ini Tabrak Warganya hingga Tewas, Kades di Nganjuk Pungli Rp 100 Juta"