Find Us On Social Media :

Terpental hingga Terseret Mobil Sejauh 7 Meter, Kepala Desa di Musi banyuasin Nekat Lindas Warganya Sendiri karena Kesal, Pemicunya Hanya Masalah Tebang Pohon di Lahan Miliknya

Ilustrasi. Pakai Mobil Ford Ranger, Kades Ini Tabrak Warganya hingga Tewas, Kades di Nganjuk Pungli Rp 100 Juta

Gridhot.ID - Seorang kepala desa di Musi Banyuasin baru-baru ini jadi sorotan masyarakat sekitarnya.

Pasalnya, ia terlibat dalam sebuah tragedi kecelakaan yang menewaskan warganya sendiri.

Dikabarkan peristiwa tragis ini disebabkan karena sang kades menabrak warganya hingga Tewas menggunakan mobil Ford Ranger.

Baca Juga: Duduk Pasrah Dimaki-maki dan Dipukuli Pakai Tongkat hingga Berdarah-darah, Perempuan Ini Tega Hajar Suaminya yang Mengidap Stroke Tanpa Ampun, Mau Cerai Asal Dibayar Rp 1 Miliar

Penyebab peritsiwa itu sebenarnya sepele dan harusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, Kades atas nama Husni Thamrin (45) itu memilih jalan kekerasan.

Warganya sendiri ditabrak hingga tewas oleh Kades Talang Mandung, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ini.

Warganya yang jadi korban adalah Akri (52). Dia tewas seketika akibat ulah kadesnya itu.

Baca Juga: Putuskan Bakal Banting Setir Usai Bebas dari Penjara, Ahmad Dhani Keukeuh Tetap jadi Politisi Dibanding Musisi, Mbak You: Dia Nyaman di Situ, Tapi Bukan Tempatnya!

Peristiwa mengenaskan itu bermula ketika Husni mengecek lahan miliknya di Desa Talang Mandung.

Saat berada di lokasi, ternyata batang kayu di lahan milik tersangka dan pamannya telah ditebang oleh anak Akri bernama Rizky.

Husni pun hendak melaporkan kejadian tersebut kepada pamannya.

Namun, di tengah jalan, pelaku bertemu dengan Akri yang saat itu sedang menggunakan motor.

Baca Juga: Lelah dengan Impor Migas yang Terus Menekan Neraca Dagang Indonesia, Jokowi Jengkel Kenapa Tak Ada Pembangunan Kilang Minyak 34 Tahun Terakhir, Langsung Temui Ahok: Segera Dibangun, Harus Segera Rampung!

“Antara korban dan pelaku terjadi cekcok.

Kemudian korban mengajak pelaku untuk mengecek ke lokasi kebun miliknya,” kata Kanitreskrim Polsek Talang Ubi Aipda Hairil Rozi, Senin (16/12/2019).

Di tengah jalan, pelaku pun mendadak menabrak korban dari belakang hingga akhirnya Akri terpental dan terseret mobil pelaku sejauh tujuh meter.

Baca Juga: Aksi Heroiknya Bikin Haru Warga yang Menyaksikan, Pria Gangguan Mental Ini Nekat Terobos Ganasnya Api yang Melalap Rumah, Tak Pedulikan Luka Bakar yang Dideritanya Demi Selamatkan Benda Ini

“Anak korban sempat menghadang mobil pelaku, namun malah hendak ikut ditabrak sehingga anak korban lari.

Pelaku ketika itu langsung lari,” ujarnya.

Mendapati laporan tersebut, petugas kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap Husni yang sempat melarikan diri.

Usai dilakukan negoisasi, Husni akhirnya menyerahkan diri kepada petugas.

“Mobil dan sepeda motor milik korban sudah kita amankan.

Baca Juga: Menahan Sakit 3 Hari, Guru SMP di Garut Meninggal Usai Isi e-Rapor Muridnya, Awalnya Hanya Mengeluh Pusing pada Kepala Sekolah

Motifnya, pelaku ini kesal dengan korban karena menebang batang kayu di lahan miliknya.

Pelaku memang adalah Kades,”jelas Hairil.

Akibatnya, Husni kini diamankan pihak kepolisian setempat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

Baca Juga: Banderol Rumah Syariah dengan Harga Murah Tanpa Riba, Penipu Kelas Kakap Ini Berhasil Keruk Uang hingga Rp 40 Miliar, Perdaya Korbannya dengan Ayat-ayat dan Kedoknya Sebagai Ustaz

Hairil mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Sabtu (14/12/2019) di Jalan Cor depan lokasi BKB 233, Dusun Talang Padang, Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.

Sementara itu, kasus lain terkait kepala desa juga terjadi di Nganjuk, jawa Timur.

Kades Desa Gondang, Pace, Nganjuk, Wahyu Nurhadi, ditangkap Satuan Tindak Pidana Korupsi (Sattipikor) Polres Nganjuk.

Wahyu diduga lakukan pemerasan terhadap pengusaha tambang galian tanah.

Dari tangan tersangka, Sattipikor mengamankan uang senilai Rp 19,7 juta dalam amplop warna cokelat dan surat permohonan sosialisasi tambang.

Baca Juga: Lontarkan Kritik Keras pada Pemerintah China Soal Muslim Uighur, Mezut Oezil Justru Diserang Balik Fansnya, Klub yang Dibelanya pun Turut Kena Imbasnya

Kapolres Nganjuk, AKBP Handono Subiakto, menjelaskan kasus dugaan pemerasan tersebut diawali dari salah satu pengusaha tambang di wilayah Loceret yang meminta izin angkutan tambang melewati jalan Desa Gondang.

Untuk itu, pengusaha tambang mengajukan permohonan sosialisasi kepada warga yang terdampak kegiatan angkutan tambang melalui Kades Gondang.

"Rupanya tersangka sebagai Kades tidak memberikam izin sosialisasi apabila tidak diberi kompensasi sebesar Rp 100 juta," kata Handono Subiakto, Senin (16/12/2019).

Baca Juga: Cobaan Keluarganya Seakan Tiada Henti, Sang Suami Idap Penyakit Hepatitis A hingga Kehilangan Pekerjaan, Driver Bercadar Tiga Anak Ini Tetap Gigih Narik Ojol untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Selanjutnya, jelas Handono, pengusaha tambang sepakat atas kompensasi yang diminta tersangka, namun pembayaran dilakukan dua kali masing-masing sebesar Rp 50 juta.

Dari kesepakatan tersebut akhirnya dibuat perjanjian dalam pertemuan hari Jumat (13/12/2019) di salah satu rumah makan di Kota Nganjuk.(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Pakai Mobil Ford Ranger, Kades Ini Tabrak Warganya hingga Tewas, Kades di Nganjuk Pungli Rp 100 Juta"