Find Us On Social Media :

Percayai Mitos 1000 Bangau Kertas, Ini Kisah Perjuangan Hidup Sadako Sasaki, Sempat Selamat Secara Ajaib dari Ledakan Bom Tapi Endingnya Berakhir Tragis

Sadako Sasaki

Gridhot.ID - Perang Dunia ke Dua memang menyisakan kisah-kisah memilukan.

Kisah kali ini datang dari seorang bocah gadis yang harus berjuang untuk mempertahankan hidup pasca perang.

Gadis mungil itu bernama Sadako Sasaki.

Baca Juga: Jadi Biduan Dangdut Termahal di Indonesia, Ayu Ting Ting Justru Jemur Baju-bajunya di Pagar Balkon, Rumahnya di Gang Sempit Jadi Sorotan

Sadako Sasaki adalah seorang gadis muda Jepang yang menjadi korban perang, namun dia tidak menanggapi semuanya dnegan amarah.

Dia menghadapinya dengan gerakan damai, sehingga meski dia telah tiada sejak 60 tahun yang lalu, kisahnya yang memilukan masih mengilhami harapan jutaan orang di seluruh dunia.

Pada tahun 1945, kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang dijatuhi bom oleh Amerika Serikat yang menghancurkan kedua daerah tersebut.

Baca Juga: Sempat Sadar Saat Dihipnotis Lalu Dicabuli, Korban Pelecehan Seksual Berkedok Pengobatan Alternatif Habib Husein Alatas Ternyata Seorang Dokter, Ini Alasannya Datang ke Dukun

Serangan yang menjadi akhir dari konflik Perang Dunia II antar dua negara itu menewaskan lebih dari 140.000 orang.

Ledakan di Hiroshima membuat Sadako Sasaki yang berusia dua tahun terlempar dari rumah keluarganya, namun secara ajaib dia selamat.

Nenek Sadako kembali ke rumah untuk mengumpulkan barang-barang yang bisa diselamatkan, tetapi kemudian dia tidak pernah kembali lagi.

Baca Juga: Pakai Kemeja Putih-putih Serasi Mengingatkan Duetnya Kelola DKI Jakarta, Momen 'Reuni' Ahok dan Jokowi Saat Tinjau Kilang Minyak di Tuban Jadi Sorotan Netizen: Epic Comeback!

Kemudian, ketika Sadako berusia 12 tahun, dia jatuh sakit dan didiagnosis dengan leukimia sebagai akibat dari radiasi ledakan.

Dokter mengatakan, Sadako hanya memiliki waktu satu tahun untuk hidup.

Sementara, di rumah sakit teman Sadako, Chizuko datang menemuinya dengan membawa kotak kertas putih persegi.

Baca Juga: Gara-gara Helm, Seorang Oknum TNI Tak Terima Ditegur Hingga Panggil Bantuan Hajar 4 Anggota Brimob, Pangdam Pattimura dan Kapolda Maluku Turun Tangan

Chizuko kemudian mengambil kertas tersebut dan melipatnya menjadi seekor bangau yang indah.

Dia mengatakan pada Sadako bahwa bangau itu suci bagi orang Jepang dan hidup selama lebih dari seribu tahun.

Chizuko juga mengatakan jika orang sakit melipat seribu bangau, dia pasti akan sembuh.

Baca Juga: Dobrak Monopoli Amerika Serikat, Vladimir Putin Siap Tutup Internet Mulai 23 Desember, Ungkap Tak Mau Lagi Bergantung pada Kekuasaan Negara Paman Sam

Dengan harapan ingin tetap hidup yang dimilikinya, Sadako melipat kertas setiap hari agar bisa sembuh.

Kadang sehari Sadako bisa melipat hingga 20 bangau, kadang hanya melipat 3 karena penyakit itu membuatnya semakin lemah.

Namun, sayangnya suatu hari dia gagal. Sadako meninggal secara tragis pada 25 Oktober 1955 dan hanya berhasil melipat 644 bangau.

Baca Juga: Rela Jadi Pengemudi Ojol, Anak Artis Kawakan Ini Nyatanya Harus Berjuang Keras untuk Mendapat Pengasilan, Nama Besar Orang Tuanya Seolah Bukan Jaminan untuk Hidup Berkecukupan

Untuk meneruskan perjuangannya, teman-temannya membantu melipat 356 kertas yang tersisa.

Teman-temanya sangat mengagumi semangat Sadako yang berani dan penuh harapan.

Mereka juga mengumpulkan uang untuk membangun monumen Damai dan Cinta dalam memori Sadako.

Baca Juga: Tidur Sendirian di Dalam Mobil, Seorang Wanita Didatangi Laki-laki Misterius, Saat Terbangun Ini yang Terjadi

Monumen ini kini disebut Monumen Perdamaian Anak-anak yang berada tepat di tengah Hiroshima, tepat bom dijatuhkan.

Patung itu menggambarkan Sadako berdiri di Gunung Surga, memegang derek emas di tangannya yang terulur.

Untuk menjaga warisan Sadako, saudaranya, Sasaki memutuskan untuk menyumbangkan bangau lipat ke berbagai tempat di seluruh dunia, termasuk World Trade Center Tribute Visitor Center di New York, yang memperingati orang-orang yang tewas dalam serangan 9/11 tahun 2001.

Baca Juga: Kartu Anggota PDIP Miliknya Sampai Sudah Dicetak, Hengky Kurniawan Disebut Lompat dari Demokrat Demi Pilkada Bandung Barat 2024, Wakil Ketua Partai Malah Belum Tahu

Sasaki juga menempatkan satu di Pearl Harbor dengan harapan akan menjadi awal yang benar dari akhir perang antara Jepang dan AS.

Kisah Sadako telah menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai pengingat kesedihan dari efek Perang Dunia II terhadap orang Jepang.

Kini, banyak orang yang terinspirasi dengan kisah Sadako dengan melakukan berbagai kegiatan untuk menciptakan perdamaian dunia.

Baca Juga: Jakarta Terancam! Ibukota Negara Indonesia Berpotensi Diguncang Gempa Besar Berkekuatan Lebih dari 8 Skala Richer

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Bangau Kertas Buatannya Tersebar di Berbagai Monumen Terkenal Dunia, Hidup Sadako Justru Berakhir Tragis.

(*)