Find Us On Social Media :

Cucunya Diprediksi Dokter Jadi Anak Berkebutuhan Khusus, Prabowo Subianto Langsung Lakukan Ini, Keponakannya Sempat Nangis-nangis

Keluarga Rahayu Saraswati dan Prabowo Subianto

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID - Nama Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mungkin sudah tak asing lagi bagi banyak orang Indonesia, ia merupakan anggota DPR RI periode 2014-2019.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau yang dikenal sebagai Sara Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986.

Dikutip GridHot.ID dari Tribunwiki, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo merupakan anak kedua dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo sekaligus keponakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca Juga: Bersanding dengan Cuplikan Adegan Film Crows Zero, Ini Tampilan Gagah nan Sangar Menhan Prabowo Subianto Saat Berkunjung ke Jepang, Potretnya Viral dan Dongkrak Wibawa Indonesia

Ia menempuh pendidikan SMA di College Du leman, Swiss, pada 2003.

Setelah itu, Sara melanjutkan pendidikannya di University Of Virginia mengambil jurusan seni peran dan melanjutkan studi ke International School of Screen Acting di London.

Nama politikus Partai Gerindra ini sempat menjadi perbincangan ketika ia disebut-sebut akan mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno. 

Baca Juga: SKCK Prabowo Subianto Sempat Bocor di Media, Warganet Pertanyakan Kasus Penghilangan Aktivis 1998, Benarkah Menhan Tidak Memiliki Catatan Kriminal?

Kini, Sara yang juga berprofesi sebagai presenter itu, baru-baru ini berbagi cerita soal pengalaman pribadinya memiliki anak berkebutuhan khusus.

Dikutip dari Grid.ID, Wira, anak kedua Rahayu Saraswati yang lahir pada 2017 lalu didiagnosa mengalami down syndrome.

Dari tayangan Q&A yang diunggah kanal YouTube Q&A METRO TV, Rahayu Saraswati menjelaskan awal mula dirinya mengetahui kandungannya bermasalah.

Di awal kehamilannya, Rahayu Saraswati melakukan tes darah yang bisa melihat kromosom janin.

Baca Juga: Bentukan Prabowo Subianto, Prajurit Baret Merah Disebut Mampu Bebaskan 3 Nelayan WNI yang Jadi Tawanan Abu Sayyaf, Mantan Tim Mawar Sebut Kopassus AD Hanya Butuh Waktu 10 Menit untuk Pembebasan

"Jadi waktu itu sebenarnya masih hamil tahap awal, kebetulan saja ambil tes darah yang bisa ngecek kromosomnya," cerita Sara, sapaan akrab Rahayu Saraswati.

Saat usia kandungan memasuki minggu ke-14, Sara diberitahu dokter tentang hasil pemeriksaan yang telah dijalaninya itu.

Hasilnya, calon bayi yang dikandungnya mengalami kelainan kromosom yang berefek menjadi ke down syndrome.

Baca Juga: Di Balik Pembentukan Sat-81 Kopassus, Ada Luhut Panjaitan dan Prabowo Subianto yang Terlebih Dahulu Harus Menempuh Pendidikan Antiteror Super Keras di Jerman

 

"Tanpa basa-basi dia (dokter) langsung, 'Oke tes darah kamu baik dan hasilnya anak kamu kemungkinan besar 90 persen punya trisomi 21, kromosomnya berarti ada ekstra satu'," kata Sara.

Mendengar penjelasan sang dokter, Sara mengaku sedih.

Kesedihan yang dirasakannya bukan karena kondisi sang buah hati, melainkan kekhawatiran atas pandangan masyarakat.

"Saya sedihnya, bukan karena saya punya anak dengan down syndrome,"

Baca Juga: Tiada Teman dan Musuh Abadi dalam Politik, Begini Jatuh Bangun Hubungan Megawati dan Prabowo Subianto, Sempat Tuding Ketua Umum PDIP Berkhianat Meski Pernah Selamatkan Dirinya Saat Terlantar Tak Punya Kewarganegaraan

"Saya nangisnya karena saya khawatir dunia bakal bagaimana buat dia, karena saya mengerti anak seperti dia bukan salahnya dia lahir seperti itu dan itu bukan hal yang buruk," ungkap Sara.

 

Akan tetapi, hal ini tak lantas membuat Sara berniat untuk mengugurkan janin dalam kandungannya.

"Karena ini adalah anak dengan down syndrome yang balik lagi kemungkinan-kemungkinannya itu besar,"

Baca Juga: Namanya Tak Lagi Dielu-elukan Usai Jadi Menhan, Prabowo Subianto Tak Diundang di Reuni PA 212, Titiek Soeharto Justru Tampak Hadir Meski Tanpa Mantan Suami

"Tetapi mungkin karena saya dibesarkan dengan iman, yang aborsi itu enggak boleh buat kita," terang Sara.

Wanita yang dikenal sebagai aktivis itu merasa memiliki tanggung jawab lebih untuk menjamin anak keduanya tetap bisa tumbuh dan berkembang serta hidup dengan bahagia.

"Memang tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa dia bisa tumbuh kembang selayaknya dia.

Yang penting dia happy dan saya tahu anak dengan down syndrome itu sangat polos, enggak ada istilahnya pikiran jahat apapun," tutur Sara.

Baca Juga: Didebat Effendi Simbolon Soal Anggaran Kementrian Pertahanan Saat Rapat di Komisi I DPR RI, Prabowo Subianto: Bikin Pusing Aku Aja, Sekarang Kau Berani Sama Aku Ya

 

 

Kabar soal kondisi kehamilan Sara akhirnya sampai ke telinga sang paman, Prabowo.

Sang Menteri Pertahanan pun memberikan dukungan dan bantuan untuk keponakannya itu.

"Pakde Bowo (Prabowo Subianto) tuh langsung mikirin soal stem cell lah, soal apa begitu, kan. Ya kan sekarang ada banyak riset-riset. Jadi sudah langsung mikirin," papar Sara.

Namun, politisi Partai Gerindra itu memilih untuk tak menerima tawaran bantuan dari Prabowo Subianto.

Baca Juga: Harta Paling Berharga Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo Lama Hidup di Prancis Jauh dari Orang-orang yang Disayang, Berteman Dekat dengan Anggun C Sasmi, Sifat Aslinya Dibongkar Sang Penyanyi

Hal ini lantaran Sara tak ingin merepotkan sang oaman.

"No no Pakde, it's ok, entar kalau misalkan ada perlu i'll let you know. Tapi supporting-nya memang luar biasa," pungkas Sara.

(*)