Find Us On Social Media :

Selalu Lolos dari Sergapan Kapal Patroli Belanda, Perwira TNI AL Ini Sukses Selundupkan Senjata, Hingga Dijuluki Hantu Selat Malaka

Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma atau yang dikenal John Lie. Ia adalah pejuang keturunan Tionghoa yang dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang Mahaputera Adipradana oleh pemerintah Indonesia.

John sengaja mempelajari taktik perang laut demi memuluskan rencananya bergabung ke laskar perjuangan.

Kendati demikian, setiba di Indonesia, John tidak langsung bergabung ke laskar perjuangan. Ia memilih mengumpulkan uang di Yogyakarta.

Baca Juga: Kumandangkan Surah Ar-Rahman di Tengah Lapangan, Anak Petani Ini Berhasil Jadi Lulusan Terbaik Seleksi Prajurit TNI AL, Suaranya Bikin Merinding

Pada Mei 1946, John Lie menemui pimpinan Laskar Kebaktian Rakyat Indonesia (KRIS) Hans Pandelaki dan Mohede di Jalan Cilacap, Menteng, Jakarta.

Dilansir dari buku Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran yang ditulis wartawan Kompas, Iwan Santosa, John mulai bergabung dengan Laskar Kebaktian Rakyat Indonesia (KRIS) pada Mei 1946.

John diterima sebagai anggota KRIS Barisan Laut dan diberi surat pengantar untuk bertemu AA Maramis yang saat itu menjabat menteri keuangan.

Baca Juga: Mengabdi pada Negeri Seperti sang Mertua, Inilah Sosok Widya Leksmanawati, Dokter Gigi TNI AL yang Sukses Luluhkan Hati Putra Bungsu BJ Habibie

Maramis lantas meminta John Lie menghadap Kepala Staf Angkatan Laut RI (ALRI) Laksamana M Pardi di Yogyakarta.

Kepada Pardi, John bercerita betapa ingin sekali ikut mempertahankan kemerdekaan NKRI melalui pertahanan maritim dan menyampaikan keahlian yang dipelajarinya di Singapura.

Singkat cerita, Pardi lantas menandatangani izin bergabungnya John di ALRI.

Baca Juga: Sedang Marak Digunakan di Berbagai Kalangan, Dandim Justru Larang Prajurit dan Para Istri TNI Gunakan Aplikasi TikTok, Ini Alasannya

John pun diangkat sebagai Kelasi III. John diberi mandat oleh Pardi pada 29 Agustus 1946, untuk pergi ke Pelabuhan Cilacap, bergabung bersama ALRI di sana.