Find Us On Social Media :

Dituntut Hukuman 400 Tahun Penjara, Penjahat Ini Justru Dapat Gelar Sosok Psikopat Sempurna, Bunuh Ratusan Orang Termasuk Ayahnya Sendiri dengan Alasan Ini

Pedro Rodrigues Filho

Gridhot.ID - Pembunuh berantai memang menjadi gelar menakutkan bagi orang-orang di dunia ini.

Namun, bagaimana jika si pembunuh berantai itu cuma membunuh orang-orang jahat aja?

Kejadian ini benar-benar terjadi pada sosok yang satu ini.

Seorang psikopat bernama Pedro Rodrigues Filho dimana ia cuma membunuh orang-orang yang melakukan tindakan kriminal.

 Baca Juga: Terlanjur Operasi Keperwanan Demi Dapatkan Suami Nyaris Sempurna, Wanita Ini Menyesal Saat Bulan Madu Pertama, Tabungan Sudah Habis Ternyata Ini yang Didapatinya

Pedro Rodrigues Filho, yang dikenal juga sebagai Pedrinho Matador (Killer Petey), adalah seorang pria kelahiran Santa Rita, Brasil, yang kabarnya telah membunuh lebih dari 100 korban. Kabar lain menyebutkan kalau ia bertanggung jawab terhadap 70 kasus pembunuhan.

Namun yang jelas, salah satu korban pembunuhannya adalah ayahnya sendiri.

Pedro sendiri digambarkan oleh para analis sebagai "Psikopat Sempurna," sebab ia hanya menargetkan penjahat lain atau orang-orang yang berbuat salah padanya sebagai korban.

Pedro lahir di daerah peternakan di Santa Rita do Sapucal, selatan Minas Gerais, Brazil pada 17 Juli 1954, dan memulai kehidupan dengan 'tak baik'.

 Baca Juga: Terekam CCTV! Begini Detik-detik Bocah SD Berhasil Gagalkan Aksi Begal di Depok, Tanpa Rasa Takut Berani Cegat dan Tarik Tangan Pelaku

Pedro lahir dengan tengkorak yang terluka karena ketika ibunya hamil dirinya, sang ayah menendang perut ibunya saat berkelahi.

Dikisahkan keinginan membunuh dalam diri Pedro sudah ada saat ia masih kecil, tepatnya pada usia 13 tahun.

Saat itu, ia bertengkar dengan sepupunya dan mendorong pemuda itu ke mesin tebu, hal itu hampir membuat sepupunya tewas.

Pembunuhan pertama Pedro dilakukan ketika ia baru berusia 14 tahun, korban pertamanya adalah wakil walikota Santa Rita.

 Baca Juga: Mendadak Kontraksi Saat Akan Ujian CPNS, Peserta Asal Lampung Ini Tak Sempat Ganti Baju Saat Lahirkan Buah Hati

Pedro menembaknya di depan balai kota dengan senapan karena telah memecat ayahnya yang bekerja sebagai penjaga sekolah.

Ayah Pedro dipecat karena dituduh mencuri makan siang di sekolah, dan pembunuhan kedua Pedro dilakukan nggak lama setelah ia menembak wakil walikota.

Dia membunuh penjaga sekolah lain yang merupakan pencuri makan yang sebenarnya. Lalu Pedro melarikan diri ke daerah Mogi das Cruzes di Sao Paulo, Brasil.

Sesampai di sana, Pedro membunuh seorang pengedar narkoba dan beberapa oknum perdagangan manusia.

 Baca Juga: Suaminya Punya 4 Istri, Wanita Cantik Ini Katakan Begini Jika Sang Suami Mau Kawin Lagi, Singgung Soal Pertengkaran dan Kehangatan

Di sana juga ia bertemu Maria Aparecida Olympia dan jatuh cinta hingga keduanya hidup bersama hingga suatu ketika Olympia dibunuh anggota geng.

Kematian Olympia mendorong terjadinya kejahatan Pedro Rodrigues berikutnya.

Dia melacak beberapa orang yang terkait dengan pembunuhan Olympia, menyiksa dan membunuh mereka dalam misinya untuk menemukan anggota geng yang mengambil nyawa Olympia.

Pembunuhan terkenal berikutnya yang dilakukan Pedro juga merupakan pembalasan.

 Baca Juga: Nyawanya Melayang Akibat Ditendang Teman Sekolah, Siswa SMP HKBP Sidikalang yang Tewas Ternyata Anak Yatim, Keluarga Sebut Korban Penurut dan Penuh Semangat

Kali ini targetnya adalah ayahnya sendiri. Ayah Pedro telah membunuh sang ibu dengan 21 pukulan menggunakan parang.

Melakukan pembunuhan, ayah Pedro kemudian ditahan di penjara setempat. Penjara itulah yang akan menjadi lokasi aksi balas dendam Pedro.

Pedro mengunjungi ayahnya di penjara. Di sana ia menusuk ayahnya 22 kali hingga tewas. Nggak cuma itu, ia melakukan balas dendam atas kematian ibunya dengan cara yang kejam. Pedro memotong hati ayahnya kemudian mengunyahnya.

Pedro Rodrigues Filho akhirnya ditangkap pada 24 Mei 1973.

 Baca Juga: Bak Jilat Ludah Sendiri Padahal Dulu Ngotot Lepas dari NKRI, Pimpinan Timor Leste Ini Kini Memelas Pada Petinggi Negeri: Saya Percaya Indonesia Akan Membantu Kami

Ketika ditangkap, dia ditempatkan di mobil polisi bersama dua penjahat lainnya, termasuk seorang pemerkosa. Saat polisi membuka pintu mobil, mereka menemukan bahwa Pedro telah membunuh si pemerkosa.

Dikurung dalam penjara justru menjadi awal dari babak baru bagi dirinya. Berada di penjara, berarti ia dikelilingi oleh para narapidana. Merekalah yang menjadi korban Pedro selanjutnya.

Pedro Rodrigues Filho membunuh seenggaknya 47 dari sesama narapidana. Dilaporkan bahwa terpidana yang dibunuh Pedro saat dipenjara adalah orang-orang yang menurutnya pantas mendapat pembalasan.

Saat diwawancarai, ia mengatakan bahwa dia mendapat sensasi dan kegembiraan karena membunuh penjahat lain.

 Baca Juga: Buat Egianus Kogoya Tunggang Langgang Cari Tempat Berlindung, Pasukan Khusus Raider Kostrad TNI Miliki Kemampuan Gila di Medan Tempur, Dilahirkan Jadi Pemburu yang Bahkan di Tengah Hujanpun Mampu Tidur

Dia juga mengatakan bahwa metode pembunuhan favoritnya adalah dengan menusuk atau menyayat dengan pisau.

Meskipun Pedro Rodrigues Filho pada awalnya dijatuhi hukuman 128 tahun penjara, kejahatan yang dilakukannya saat ia berada di penjara menaikkan hukumannya menjadi 400 tahun. Namun menurut hukum Brasil, hukuman penjara maksimum adalah 30 tahun.

Dia mendapat 4 tahun tambahan hukuman kurung atas pembunuhan yang ia lakukan di penjara. Jadi, ia dipenjara selama 34 tahun.

Usai menjalani masa hukuman, Pedro Rodrigues Filho si Psikopat Sempurna dibebaskan pada tahun 2007.

 Baca Juga: Beredar Foto Saldo Rekening King of The King Sebanyak Rp 720 Triliun di Bank BNI, Netizen: King Donny Narik Duit di ATM, ATM-nya Minta Ampun

Artikel ini telah tayang di Hai Online dengan judul Si 'Psikopat Sempurna': Dikenal Sebagai Pembunuh Berantai, Pria Ini Hanya Pilih Orang-orang Jahat Sebagai Target.

(*)