Find Us On Social Media :

Panji Petualang Hingga Ahli Hewan Buas dari Australia Angkat Tangan, Buaya Viral Berkalung Ban di Palu Masih Berkeliaran, Padahal Tim Sudah Siapkan Umpan Hingga Jebakan

Panji Petualang hingga Matt Wright belum mampu menangkap buaya berkalung ban

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Buaya yang ada di Sungai Palu sudah empat tahun ini menjadi perhatian dunia.

Pasalnya, sebuah ban motor matic melingkar di leher buaya tersebut dan mengancam nyawanya.

Berbagai upaya untuk melepaskan ban sudah dilakukan.

Baca Juga: Derita CA Tak Hanya Karena Ditendang dan Dipukuli 3 Murid Laki-laki Pakai Gagang Sapu Ijuk, Siswi SMP Itu Ternyata Jadi Korban Pemalakan, Tangisnya Sampai Dapat Sorotan Gubernur Ganjar

Namun, hingga kini belum ada satu orang pun yang berhasil menangkapnya.

Melansir Antara, tim satgas Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah yang dibantu dua orang ahli reptil dari Australia terus memburu buaya berkalung ban tersebut.

Ketua Tim satgas BKSDA Sulteng, Haruna, mengatakan tetap berusaha untuk menangkap buaya itu sehingga bisa melepaskan ban yang melilit leher buaya tersebut.

Baca Juga: Di Indonesia Bak Cinderella, Artis Cantik Ini Justru Cuma Dikira Karyawan Toko di Inggris, Padahal Suaminya Kaya Raya, Istri Ardi Bakrie: Kunyuk Tahu Nggak Nih Orang-orang

Ia mengatakan penyisiran sepanjang daerah aliran sungan (DAS) Sungai Palu pada Kamis ini akan dilanjutkan dengan menurunkan sejumlah personel dari BKSDA, polisi, dan juga dibantu dua ahli reptil dari Australia.

"Kita akan menyusuri sungai dari muara sampai ke titik-titik yang menjadi target untuk menangkap buaya tersebut," katanya.

Penangkapan buaya yang selama ini menghuni Sungai Palu itu dilakukan pihak BKSDA karena buaya itu terjerat ban motor di lehernya sehingga dikhawatirkan jika binatang itu semakin besar, ia bisa mati.

Oleh karena itu, upaya untuk melepaskan buaya dari jeratan ban terus dilakukan tim satgas BKSDA bersama dua orang ahli buaya dari Australia.

Baca Juga: Cuma Punya Waktu Dua Hingga Tiga Jam Terbang, TNI Sampai Kerahkan 5 Heli Bell untuk Evakuasi Helikopter MI-17, Fokus Cari Jenazah dan Penyebab Kecelakaan

"Ya kita berharap buaya itu bisa secepatnya ditangkap untuk selanjutnya ban yang melilit leher buaya bisa dilepaskan," kata Haruna.

Dilansir dari TribunManado.co.id, sejak 2016, Dinas BKSDA Sulawesi Tengah telah mencoba untuk menyelamatkan dan melepaskan ban dari leher buaya tersebut.

Beberapa usaha di antaranya dengan jala yang diberi pemberat dan menggunakan kerangkeng.

Baca Juga: Viral Rekaman Guru SMA N 12 Bekasi Hadiahi Bogem Mentah ke Muridnya, Polisi Justru Buru Pengunggah Video, Ini Alasannya

Namun, upaya itu tak berhasil.

Upaya melepaskan ban dari leher buaya terus dilakukan.

Salah satunya datang dari Panji si Petualang.

Bersama timnya, Panji datang ke sungai Palu tahun 2018 untuk mencoba menangkap buaya tersebut.

Baca Juga: Adu Pelor dengan Tentara, KKB Papua Malah Kepergok Bantai Warga Serumpunnya Sendiri, Sniper TNI Berhasil Jadi Malaikat Maut Salah Satu Simpatisan

Namun, saat itu Panji masih kesulitan menentukan cara menangkap buaya.

"Kita bisa saja pakai pancing dengan menggunakan umpan daging, cuma posisinya kalau pakai kail takutnya mulut buaya bisa terluka.

Atau bisa juga saya berenang sampai onggokan pasir dimana buaya berkalung ban itu berjemur, kemudian kita jerat pake tali, cuma memang resikonya besar," ujar Panji, Minggu (21/1/2018).

"Karena selain arusnya deras, saya juga berpikir karena ada satu buaya lagi yang besarnya sama, juga sedang berjemur. Jangan sampai saya nantinya yang diselamatkan,” kata Panji menambahkan.

Baca Juga: 6 Bulan Konsumsi Narkoba, Lucinta Luna Kenakan Sandal Selop Christian Dior Paris Saat Digelandang Polisi, Seharga Rp 10 Juta!

Upaya Panji menangkap buaya gagal dilakukan.

BKSDA Sulawesi Tengah menggelar sayembara untuk menangkap dan membebaskan buaya yang terjerat ban bekas di lehernya.

Menurut Kepala BKSDA Sulawesi Tengah, Hasmuni Hasmar, pihaknya kekurangan personel untuk menyisir sungai Palu hingga Teluk Palu.

Beberapa pihak sebenarnya sudah berinisiatif melakukan penyisiran.

Baca Juga: Gonta-ganti Identitas KTP, Lucinta Luna Buat Polisi Bingung Sendiri Pilih Lokasi Penjara untuk Sang Artis: Aduh Eike Nggak Ngerti Cin

Namun, hingga saat ini belum berhasil.

Namun, tak berselang lama, sayembara ditutup karena sepi peminat.

BKSDA kemudian membentuk satgas untuk menangkap buaya tersebut.

Baca Juga: Terlanjur Sombong dan Buat Cerita Lebay, KKB Kini Malu Total Ternyata Heli Mi-17 Milik Angkatan Darat Jatuh Bukan Ditembak, TNI Justru Sibuk Minta Restu Karena Lokasi yang Sakral

Tim kemudian merancang strategi menangkap buaya, yaitu menggunakan harpun (sejenis tombak).

Namun, upaya itu tidak juga berhasil.

Pada awal Februari 2020, BKSDA Sulawesi Tengah memanggil dua ahli satwa asal australia, Matthew Nicolas Wright and Chris Wilson.

Hal itu dilakukan setelah berkosultasi dengan Direktur KKH Kementerian LHK.

Baca Juga: Dulu Urus Lucinta Luna Sampai Namanya Bisa Melejit, Sosok Ini Malah Bahagia Tahu Sang Artis Dipenjara, Wajah Sumringahnya Buktikan Semuanya

Matt merupakan pengisi acara dalam salah satu program di National Geographic.

Ia memang berpengalaman dalam pemindahan satwa liar yang masuk ke kawasan permukiman.

Dalam laman mattwright.com.au, Matt disebut sudah menangkap puluhan buaya.

Baca Juga: Sudah Matikan Kolom Komentar, Syahrini Masih Penen Hujatan Netizen, Disebut Pamer Kebodohannya Sendiri Gara-gara Hal Ini

Di Palu, strategi penangkapan buaya dengan membuat perangkap ukuran panjang 4 meter, lebar 1,2 meter, dan tinggi 1 meter.

Jebakan akan dipasang di Jembatan 2, Jalan Gusti Ngurah Rai, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dengan menggunakan umpan satu ekor bebek hidup.

"Saya berharap trap ini bisa berhasil berdasarkan pengalaman kami di lapangan. Sudah banyak buaya yang kami tangkap dengan menggunakan trap atau jebakan ini," kata Matt, Selasa (11/2/2020).

Baca Juga: Lempar HP Hingga Saking Kesalnya Ditinggal di Tengah Jalan, Kelakuan Minus Luna Maya Dibongkar Rey Utami, Mantan Sopir Pribadi Sebut Alasan Reino Barack Lebih Pilih Syahrini

Tim Satgas menyiapkan dua trap untuk menangkap dan melepaskan ban di leher buaya, tapi baru satu yang digunakan.

Namun, jebakan yang dipasang belum membuahkan hasil hingga Rabu (12/2/2020).

Ada seekor buaya di depan pintu jebakan.

Baca Juga: Seakan Merayap dan Membunuh Diam-diam, Virus Misterius Ini Hadir di Tengah Kesibukan Dunia Atasi Corona, Cukup 48 Jam Pasien Langsung Kehilangan Nyawa

Namun, bukan buaya berkalung ban.(*)