Find Us On Social Media :

Di Depan Mata Kepalanya Sendiri, Bupati Beli Saksikan Detik-detik Kematian Pasien Demam Berdarah di NTT, Willy Lay: Pas Saya Datang, Dia Putus Napas, Sedih Sekali

Ilustrasi rumah sakit

Hal itu dilakukan setelah ia menemukan benang merah penyebab banyaknya korban DBD.

Baca Juga: Tebar Maut Sampai Ujung Dunia, China Jutsru Diam-diam Lakukan Hal Ini pada Mayat Korban Virus Corona, Jurnalis Media Jerman Kini Bongkar Alasan di Baliknya

"Saya sudah cek langsung, ternyata masyarakat takut datang ke rumah sakit karena tidak punya BPJS," ungkap Willy.

Akibatnya, para penderita DBD baru dilarikan ke rumah sakit saat kondisinya kritis hingga nyawa tak bisa diselamatkan.

KLB

Willy menjelaskan, kasus DBD di Belu sebenarnya sudah bisa ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Baca Juga: Robek Masker dan Ludahi Wajah Perawat, Pasien Virus Corona Berteriak Histeris: Kalian Semua Akan Mati Bersamaku Juga

Namun penetapan belum diberlakukan lantaran pemerintah daerah masih berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan NTT.

"Saya lebih senang KLB sehingga penanganannya lebih cepat dan terkendali dan bisa meminta bantuan pemerintah pusat," katanya.

Mengacu data, terdapat 355 orang warganya dirawat sejak Januari hingga Maret 2020. Lima orang dinyatakan meninggal dunia.

Korban meninggal dunia rata-rata berusia di bawah 10 tahun atau masih anak-anak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Bupate Belu: Pas Saya Datang, Dia Putus Napas, Sedih Sekali.."

(*)