"Sementara jadwal tersebut tetap jadi target kami," kata Danis ketika dikonfirmasi, Jumat (27/3).
Danis mengatakan, saat ini Kementerian PUPR terus mematangkan urban design dan infrastruktur dasar ibu kota baru.
"Kami di PUPR masih melakukan diskusi teknis tentang detail urban desain dan penyiapan infrastruktur dasar seperti jalan dan air baku serta drainase," ujar dia.
Mengutip Kompas.com, Danis mengatakan bahwa pembangunan tahap awal ini akan menggunakan skema APBN dengan nilai proyek sebesar Rp 500 miliar.
Pembangunan ibu kota negara tersebut pemerintah mengupayakan seminimal mungkin menggunakan dana APBN.
Pemerintah pun terus melobi para investor asing maupun domestik untuk membantu dalam pembangunan ibu kota negara.
Berdasarkan keputusan tersebut, seorang ekonom, Faisal Basri, memberi saran ke pemerintahan untuk mengutamakan menjaga masyarakat tidak mampu, karena rentan terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19.