Find Us On Social Media :

Pembangunan Ibu Kota Baru Masih Gas Terus Padahal Rakyat Menderita Didera Virus Corona, Ahli Ekonom Angkat Bicara, Singgung Sense of Crisis Pemerintah Indonesia

Rencana pembangunan ibu kota negara yang baru tetap berjalan, ekonom ini beri tanggapan

Mengutip Tribunnews.com, menurut Faisal, pemerintah mesti melindungi mereka dengan bantuan kebijakan agar tetap mampu bertahan hidup di tengah kesulitan saat ini.

Kemenkeu, lanjut Faisal, lebih siap dengan kucuran dana yang tidak terbatas untuk melindungi masyarakat kecil, namun ada yang kurang yakni sensitivitas terhadap potensi krisis.

Dana yang digelontorkan pemerintah untuk mengatasi corona berakibat ke menurunnya kas dan penerimaan negara, sehingga proyek bernilai besar harus dievaluasi.

Baca Juga: AS dan China Sempat Dikabarkan Memanas di Tengah Pandemi corona, Trump Akhirnya Pilih Mundur Teratur, Ini yang Diungkapkan Saat Hubungi Xi Jinping

"Kurang sense of crisis yang tinggi, dana kurang, penerimaan pajak turun. Bukan hanya pangkas perjalanan dinas, tapi proyek pembangunan Ibu Kota baru hentikan dulu 5 tahun kedepan," katanya.

Ia menambahkan, tidak ada gunanya pembangunan Ibu Kota baru jika banyak sumber daya manusia terjangkit virus corona.

Baca Juga: Tegang Bukan Karena Virus Corona, China dan Amerika Saling Saing Rebutan Negara Kecil Ini, Donald Trump Terang-terangan Tantang Beijing

"Pembangunan manusia sangat penting. Apa artinya Ibu Kota hebat, tapi masyarakatnya rentan," pungkas Faisal.(*)