Berdasarkan kesaksian Dearyani, Andre yang adalah pamannya, sempat menarik badan sang anak agar terhindar dari terjangan mobil pelaku.
Jika terlambat sedikit saja, tidak menutup kemungkinan keponakannya itu turut menjadi korban kecelakaan maut bersama sang ayah.
Hal tersebut rupanya juga terekam jelas dalam rekaman CCTV tetangga.
Andre juga terlihat sempat terpental sekira lima meter dan membentur kaca mobil depan.
Melihat CCTV, Dearyani menduga kecepatan Aurelia saat itu lebih dari 100 km per jam.
Selain itu, Dearyani juga meyakini di dalam kendaraan Aurelia juga terdapat botol minuman keras soju asal Korea Selatan.
Minuman keras itu ia saksikan saat mendatangi lokasi kecelakaan maut, diperkuat pernyataan polisi yang mengevakuasi mobil tersangka.