Find Us On Social Media :

Lakukan Serangan Mendadak di Awal Bulan Puasa, Mesir Kerahkan 35 Ribu Pasukannya, Militer Israel yang Tidak Siap Sempat Dibuat Kocar-kacir Tak Karuan

Operation Badr militer Mesir

GridHot.ID -  Mesir terus membangun kekuatannya setelah mengalami kekalahan perang melawan Israel pada Perang Enam Hari yang terjadi pada tahun 1967.

Pada Perang Enam Hari tersebut, Mesir memang mengalami kerugian paling besar apabila dibandingkan dengan Suriah dan Yordania.

Sebab, akibat serangan udara dadakan Israel, Mesir telah kehilangan 2/3 jet-jet tempurnya sehingga benar-benar jadi sangat marah.

Baca Juga: Ujung Tombak Negeri Yahudi, Ini Sederet Fakta di Balik Paras Cantik Wanita Israel, Ahli Berperang Hingga Miliki Posisi Tinggi di Militer

Oleh karena itu, setelah Perang Enam Hari, diam-diam Mesir terus membeli jet-jet tempur generasi terbaru dari Rusia, termasuk ribuan tank serta rudal-rudal perontok pesawat seperti SA-6 SAM yang bisa diangkut ranpur.

Tujuan Mesir yang secara dadakan ingin menyerang Israel, yakni untuk kembali menguasai Terusan Suez dan menguasai sebagian timur Dataran Tinggi Golan yang pada tahun 1967 berhasil dikuasai Israel.

Militer Israel sendiri untuk mencegah Mesir melakukan serangan dengan cara menyeberangi Terusan Suez telah membuat benteng alam setinggi 25 meter sepanjang tepian Terusan Suez yang dinamai benteng Bar Lev Line.

Baca Juga: Mossad Disuruh Beli Masker, Israel Terjunkan Agen Intelijen Perangi Virus Corona, Kini Menjelma Jadi Negara Paling Aman di Dunia