Find Us On Social Media :

Perkara Duit Rp 100 Ribu Berbuntut Peristiwa Berdarah, Seorang Penagih Utang Jarinya Putus Usai Ditebas Tukang Sayur, Ngamuk Hutangnya Ditagis Saat Seret Pelanggan

Ilustrasi pembacokan dengan parang.

Gridhot.ID - Istilah penghutang lebih galak dari si penagih terkadang benar adanya.

Seperti peristiwa yang baru-baru ini terjadi.

Dua jari penagih utang bernama Leonardus Saka putus dibacok pada Selasa (12/5/2020).

Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera, Penampilan Ibu Kandung Puput Nastiti Devi Bak Langit dan Bumi dengan Putrinya, Mertua Ahok Sangat Sederhana Dalam Balutan Hijab

Peristiwa itu terjadi saat Leonardus Saka menagih utang kepada Agus Surono, tukang sayur di Kota Bekasi.

Leonardus dianiaya saat menagih utang ke rumah Agus Surono di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, sekira pukul 17.30 WIB.

Saat itu, Leonardus sedang menjalankan tugasnya menagih utang ke rumah Agus Surono.

Baca Juga: Dandim Jayawijaya Buat Kebijakan Tak Biasa, 3 Lorong Kompleks Militer Terpaksa Ditutupnya, Kegiatan Anggota Lumpuh Usai Seorang Keluarga Pensiunan TNI Positif Corona

"Korban lagi nagih utang, cuma mungkin karena pelaku lagi tidak ada uang jadi kesal," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Ali Djoni saat dikonfirmasi, Rabu, (13/5/2020).

Terpancing Istri Emosi

Mulanya, Leonardus bertemu dengan istri Agus Surono untuk menagih utang.

Namun, istri pelaku yang turut emosi membuat sang suami terpancing.

Korban yang tertekan lalu mengambil bambu di sekitar lokasi kejadian.

Tetapi tersangka kemudian mengambil sebilah golok untuk menyerang.

"Sempat dorong-dorongan dulu, korban lalu ambil bambu, nah pas liat korban bawa bambu dia (pelaku) mengambil golok," jelas Ali.

Baca Juga: Mondar-mandir dengan Kapal Destroyer di Selat Taiwan, Amerika Bayang-bayangi Pelantikan Presiden Taiwan, China Kebakaran Jenggot Lihat Kelakuan Negeri Paman Sam

Dua Jari Korban Putus

Keributan pun tidak terelakkan, pelaku secara brutal menyerang, hingga tangan kanan korban terluka.

"Langsung diserang sampai putus jarinya, bagian jempol dan telunjuk kanan," paparnya.

Setelah kejadian, korban dibantu warga dibawa ke rumah sakit untuk diobati karena jari tangan kanannya putus.

Baca Juga: Sehari Sebelum Dinyatakan Positif Corona Sempat Hadiri Sertijab di Mabes Polri, Jendral Polisi Anak Buah Idham Aziz Ini Bikin Pejabat Hingga Jurnalis Jalani Rapid Test, Belum Diketahui Dimana Terkenanya

Tidak lama setelah itu, teman-teman korban berusaha mendatangi pelaku di rumahnya.

Beruntung, pelaku sudah diamankan oleh ketua RW lalu diserahkan ke Polsek Bantar Gebang.

"Kasusnya sudah ditangani Polres, dia (pelaku) sehari-hari bekerja tukang sayur ngontrak di kontrakan Pak RW."

"Makanya pas ramai mau ditangangi massa dia diantar pak RW ke Polsek," tegasnya.

Perkara Utang Rp 100 Ribu

Usut punya usut, Agus berutang sebesar Rp 100 ribu namun saat itu tak sanggup membayar.

Baca Juga: Nggak Tahu Diri, Ngeluh Gajinya Dipotong Separuh Gara-gara Corona, Pria Ini Viral Minta Bantuan Sosial Pemerintah Padahal Masih Dapet Rp 10 Juta Perbulan, Kebanyakan Cicilan Ngaku Susah Beli Susu Anak

Sebenarnya utang tersebut cicilan terakhir yang harus dibayar Agus.

Namun, ia sama sekali tak punya uang hingga kalap menganiaya Leonardus yang bekerja sebagai rentenir.

Kepala Seksi Pemtrantibmum Kelurahan Ciketing Udik, Adventus Pardosi, ada di lokasi saat itu.

Baca Juga: Susah Sinyal, Seorang Mahasiswa Nekat Panjat Menara Masjid Demi Bisa Kerjakan Tugas Kuliah Online, Salah Injak Balok Rapuh, Langsung Terjatuh Hingga Nyawanya Tak Terselamatkan

Ia turut membantu ketua RW setempat saat menyerahkan Agus ke Polsek Bantargebang.

"Jadi dari informasi yang saya dapat dan kebetulan saya ada di situ," beber Adventus.

"Jadi pelaku itu ditagih utang piutang sama bank keliling (korban)," ia menambahkan.

Pengakuan Pelaku

Saat mengantar pelaku ke Polsek Bantargebang, Adventus sempat menanyakan langsung duduk perkara penganiayaan terhadap Leonardus.

"Waktu saya tanya di mobil itu kurang lebih total utangnya Rp 1 juta atau Rp1,5 juta gitu," terang Adventus.

"Kejadian itu adalah pembayaran dia terakhir, itupun sisa Rp100 ribu atau Rp150 ribu," ungkap dia.

Baca Juga: Kabar Bahagia, MUI Perbolehkan Warga Salat Idul Fitri di Tanah Lapang, Begini Syaratnya

Adventus sempat menanyakan mengapa pelaku tega membacok orang hingga luka cukup parah.

Rupanya, Agus mengaku khilaf dan terbawa emosi.

"Dia mengakui perbuatannya, karena dia khilaf, karena kebawa emosi padahal itu utang tinggal terakhir," ungkapnya.

Baca Juga: Video Kekerasan Bocah Direkam oleh Ayah Pelaku, Ketua Umum Komnas PA Sebut Orang tua yang Biarkan Merupakan Pelaku Kekerasan

Ia menduga Agus tengah mengalami kesulitan keuangan, terlebih di masa pandemi Covid-19 banyak yang secara ekonomi terdampak.

"Ya mungkin karena lagi bawah Covid-19, jangankan tukang sayur semua sektor usaha pasti menurun," katanya.

Ada Faktor Cekcok

Pelaku ketika ditanya memang tidak mengaku secara gamblang kondisi ekonominya.

Tapi, jika dilihat dari nilai tagihan yang hanya Rp100 ribu tentu sangat disayangkan harus berujung pada kekerasan.

"Dia enggak bicara sejauh itu (usahanya menurun), tapi logikanya cuma gara-gara ditagih segitu aja bisa sampai tersulut emosi."

Baca Juga: Dulu Diselingkuhi Teman Duet Sendiri, Maia Estianty Kini Tertawai Sosok 'Sang Penggoda', Istri Irwan Mussry: Kasih Aja Pengkhianat ke Pengkhianat, Cocok!

"Berartikan ada faktor ekonomi yang enggak bisa diutarakan pelaku," ujar Adventus.

Menurut dia, ada faktor cekcok di balik kasus ini.

"Di awal enggak bisa ketemu solusinya, jadi sampai kejadian seperti itu," tambah dia.

Baca Juga: Pilu, Gadis Yatim Piatu Ini Dibunuh Saat Mau Solat Berbalut Mukena, Netizen Tambah Pedih Saat Tau Ia Berlumuran Darah Kehilangan Nyawa Menjelang Ulang Tahunnya

Reaksi Rekan Korban

Apa yang dialami Leonardus sempat mengundang reaksi sejumlah rekan korban.

Suasana sempat mencekam ketika mereka datang dalam jumlah banyak.

Mereka hendak mencari pelaku yang telah melukai rekannya saat berusaha menagih utang.

Menurut Adventus, mereka yang datang mayoritas berasal dari salah satu ormas di mana korban aktif di dalamnya.

"Mereka datang dari mana saja, ada yang dari Gunung Putri Bogor, Cibubur. Mereka berkumpul di sekitaran lokasi kajadian," kata Adventus.

Baca Juga: Kisah Babang Tamvan di Dunia Nyata, Dulu Diejek Karena Paras Alakadarnya, Kini Tak Ada yang Berani Mengejek Wajah Tampannya, Ini Rahasianya

Massa yang hadir untuk membela korban, terpancing informasi yang dianggap keliru.

"Ada kabar bahwa, korban dibacok kepala. Lalu ada kabar pelakunya warga Ciketing Udik, padahal bukan. Dia (pelaku) mengontrak di sini," jelasnya.

Massa yang sudah berkumpul akhirnya dapat dikendalikan setelah Adventus bersama tokoh masyarakat dan unsur kepolisian mencoba memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Terang-terangan Bela Anies Baswedan, Aktivis Ini Sebut Pemerintah Cari-cari Kesalahan Gubernur Jakarta: Ini Enggak Sehat Bernegara

"Itu sampai jam 3 malam kita panggil tokohnya yang juga ketua ormas. Kita buat klarifikasi supaya teman-teman korban enggak kesulut emosi," paparnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Dua Jari Penagih Utang Putus Ditebas Tukang Sayur, Rekan Korban Sempat Buat Suasana Mencekam"