Bukan Duit yang Tak Ada, Ini Kata Humas BPJS Soal Kenaikan Iuran di Tengah Krisis Corona, Kelebihan Pembayaran Januari Hingga Maret Tak Akan Dikembalikan ke Peserta

Sabtu, 16 Mei 2020 | 03:42
instagram @bpjskesehatan_ri

BPJS Kesehatan

Gridhot.ID- Virus corona menurut WHO sudah berubah statusnya dari Pandemi menjadi Endemi.

Yang artinya virus corona bakalan terus ada di dunia seperti penyakit malaria, kolera dan lainnya.

Maka manusia harus 'tahu diri' jika sekarang mereka hidup berdampingan dengan corona.

Baca Juga: Umat Muslim Boleh Bersuka Cita, MUI Perbolehkan Salat Idul Fitri 1441 H Dilaksanakan Secara Berjamaanh di Tanah Lapang, Simak Syarat-syaratnya

Termasuk di Indonesia sendiri, karena wabah corona kebanyakan orang saat ini tengah mengalami krisis ekonomi.

Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pun sebagian orang merasakan kesusahan.

Terlebih lagi, banyak pekerja yang terpaksa harus di PHK dikarenakan wabah ini.

Baca Juga: Sering Dijadikan Bahan Taruhan oleh Suami Sendiri, Artis Wanita Ini Curhat Kepada Ari Lasso: Dia Itu Sering Banget Numbalin Aku, Segala Apa Aku...

Akan tetapi, di tengah kesusahan masyarakat ini Pemerintah Indonesia justru mengeluarkan kebijakan yang lebih memberatkan rakyat.

Seperti yang dilansir dari Tribun-Timur.com, kabar buruk untuk masyarakat peserta BPJS Kesehatan, iuran BPJS Kesehatan naik lagi dan kali ini hampir 2 kali lipat.

Kenaikan terjadi di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan, sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Aturan tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 5 Mei lalu dan mulai diundangkan sehari kemudian.

Baca Juga: Bukan Reino Barack, Luna Maya Mantap Pilih Ariel Noah Sebagai Mantan Terindah, Paula Verhoven Melongo Tak Percaya: Kirain RB Loh

Mahkamah Agung pernah membatalkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan

Pada 2019, Jokowi menandatangani Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan.

Namun, Mahkamah Agung (MA) membatalkan Perpres Nomor 75/2019.

MA mengembalikan iuran sebagaimana isi Perpres Nomor 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Baca Juga: Bukan Reino Barack, Luna Maya Mantap Pilih Ariel Noah Sebagai Mantan Terindah, Paula Verhoven Melongo Tak Percaya: Kirain RB Loh

Rp25.500 untuk kelas III

Rp51.000 untuk kelas II

Rp80.000 untuk kelas I

Saat itu, pengembalian tarif JKN-KIS itu mulai berlaku per Rabu (01/04).

Untuk Januari-Maret, tarifnya masih mengacu pada Perpres Nomor 75 tahun 2019.

Baca Juga: Kabar Gembira, THR PNS dan Anggota TNI-Polri Cair Hari Ini, Menteri Keuangan: Jadi Totalnya Rp 29,382 Triliun

"Iuran Januari sampai Maret 2020 tidak ada pengembalian atau dikompensasi di bulan berikutnya,” kata Kepala Humas BPJS Kesehatan, M Iqbal Anas Ma’ruf.

Ia melanjutkan, biaya iuran yang telah dibayarkan pada April 2020 akan dikompensasikan ke iuran pada bulan berikutnya.

“BPJS Kesehatan sudah menyesuaikan sistem teknologi informasi (TI) dan penghitungan kelebihan iuran peserta,” kata Kepala Humas BPJS Kesehatan.

Pemerintah pada saat itu menyiapkan rencana penerbitan Perpres yang substansinya, antara lain mengatur keseimbangan dan keadilan besaran iuran antarsegmen peserta.

Perpres juga mempertimbangkan dampak terhadap kesinambungan program dan pola pendanaan JKN, serta konstruksi ekosistem jaminan kesehatan yang sehat, termasuk peran pemerintah (pusat dan daerah).

Baca Juga: Mantan Pendeta Ini Pilih Tinggalkan Harta dan Keluarga Demi Memeluk Agama Islam, Kehidupannya Langsung Terbalik 180 Derajat di Kebumen: Saya Miskin, Tapi Hati Saya Kaya

Rancangan Perpres itu telah melalui proses harmonisasi. Selanjutnya akan masuk proses paraf para menteri dan diajukan penandatanganan kepada presiden.

“Pada prinsipnya kami ingin pelayanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS tidak terhambat, terutama memperhatikan kondisi sosial ekonomi saat ini di tengah pandemi Coronavirus disease 2019 ( Covid-19 atau Virus Corona ),” kata Iqbal.

Ia berharap nominal terbaru itu tidak membebani masyarakat, sehingga peserta bisa terus rajin membayar iuran rutin tiap bulan.

Baca Juga: Bisa Terjadi di HP Kamu, Ini Pertanda WhatsApp Sedang Dibajak, Muncul Notifikasi Ini di Ponsel, Begini Cara Mengatasinya

“Ini merupakan salah satu wujud gotong royong, khususnya saat bangsa sedang bersama melawan Covid 19,” imbuh Iqbal mengatakan.

Menurut dia, peserta hendaknya tetap memprioritaskan jaminan kesehatan sebagai kebutuhan dasar terlebih di masa pandemi Covid-19.

Hal itu karena risiko sakit akan makin menambah keterpurukan ekonomi apabila tidak memiliki jaminan kesehatan.

Apa alasan pemerintah?

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kenaikan iuran tersebut dimaksudkan untuk menjaga keberlangsungan BPJS Kesehatan.

"Terkait dengan BPJS sesuai dengan apa yang sudah diterbitkan. Nah tentunya ini adalah untuk menjaga keberlanjutan dari BPJS Kesehatan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/05).

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan sendiri berlaku untuk Kelas I dan II.

Baca Juga: Jengkel Selalu Diledek Soal Panci dan Antena, Roy Suryo Paparkan Seabrek Bukti yang Menyatakan Dirinya Tak Bersalah, Mantan Menpora: Itu Sudah Inkracht, Malahan yang Ngunggat Masuk Bui dan Saya Maafkan

Kenaikannya hampir dua kali lipat dan berlaku mulai 1 Juli 2020.

Airlangga menjelaskan, iuran untuk Kelas I dan II memang merupakan iuran yang tidak disubsidi pemerintah.

Iuran Kelas I dan II memang ditujukan untuk menjaga keuangan BPJS Kesehatan.

Sedangkan untuk kelas III baru akan naik tahun 2021.

Baca Juga: Nyempil di TKP Perselisihan, Amerika Sengaja Kirim Kapal Marinir ke Laut Sengketa Tiongkok dan Malaysia, Laksamana John Aquilino: China Harus Berhenti Menggertak Negara-negara Asia

Menurutnya untuk kelas ini pemerintah masih memberikan subsidi.

"Ada iuran yang disubsidi pemerintah nah ini yang tetap diberikan subsidi. Sedangkan yang lain menjadi iuran yang diharapkan bisa menjalankan keberlanjutan dari pada operasi BPJS Kesehatan," katanya menerangkan.(*)

Artikel ini pernah tayang di Grid Star dengan judul "Jadi Mimpi Buruk bagi Rakyat Indonesia, Terungkap Alasan Jokowi Resmikan Kenaikan Iuran BPJS di Tengah Pandemi Corona, Kehabisan Duit?"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber GridStar.ID