Find Us On Social Media :

Tagar Indonesia Terserah Ramai di Media Sosial, Dokter Relawan Covid-19 Buka Suara, Akui Tak Mau Pusing Pikirkan Masyarakat dan Pemerintah

Dokter relawan Covid-19 di Wisma Atlet, Debryna Dewi angkat suara terkait viral ungkapan para medis soal 'Indonesia Terserah'.

GridHot.ID - Belakangan media sosial diramaikan dengan tagar 'Indonesia Terserah' dari para tenaga medis.

Tagar tersebut viral setelah banyaknya pelanggaran PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Terkait hal tersebut, sebagaimana dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Minggu (17/5/2020), dokter relawan Covid-19 di Wisma Atlet, Debryna Dewi angkat bicara.

Baca Juga: Gara-gara Rajin Konsumsi Kelapa, Negara Kiribati Masih Catat Nol Kasus Covid-19, Warga Lokal: Kami Menggunakan Buah Ini Untuk Membangun Kekebalan Tubuh

Dokter Debryna membantah bahwa tagar tersebut menandakan tenaga medis kini sudah menyerah menghadapi para pasien Covid-19.

Tagar tersebut, menurut dokter Debryna, menandakan bahwa tenaga medis kini hanya fokus menangani para pasien virus Corona.

"Oh tidak, terserah sama menyerah kan beda mbak, kalau menyerah berarti kita berhenti sampai di sini."

Baca Juga: Divonis Penjara hingga Denda Rp 148 Juta, Perempuan Tukang Pijat 'Plus Plus' Ini Menangis Histeris di Ruang Sidang Usai Tertangkap Jajakan Jasanya di Tengah Pandemi: Saya Tidak punya Banyak Uang

"Sebetulnya dengan yang saya rasa dan teman-teman sejawat maknai dengan 'Indonesia Terserah' itu adalah ya sudah memang fokus kita saat ini bagaimana kita meminimalisirkan kerusakaan atau pandemik yang sudah terjadi," jelas dokter Debryna.

Dokter Debryna menilai para tenaga medis sudah tak mau berpikir apa yang akan dilakukan masyarakat maupun pemerintah di luar sana.

"Yakni pasien-pasien yang sakit tanpa harus pusing-pusing memikirkan masyarakat sakit apa enggak."

"Pusing-pusing untuk menghabiskan energi untuk stres atau cemas bagaimana pemerintah ini menyikapi ini semua," ucap dokter Debryna.

Baca Juga: Perekonomian Amburadul Gegara Corona, Pemilik Showroom Ngeluh Harga Dagangannya Anjlok, Modal Duit Rp 80 Juta Pelanggan Sudah Bisa Bawa Minibus Bekas

Sehingga, dokter Debryna menegaskan sekali lagi akan fokus pada tugasnya.

"Tugas kita jelas ke depan fokus kita adalah di depan mata jadi itu makanya bilang terserah karena fokus kita di depan mata," sambungnya.

Para Tenaga Medis Sakit Hati

Dokter Debryna mengakui sebenarnya para tenaga medis juga sudah lelah menghadapi semua ini.

"Kalau melihat kasus kemarin kan maksudnya banyak ucul-uculan di bandara, di beberapa tempat lain tidak patuh PSBB, tentu sebagai manusia perasaan kami capek sih," ujar dokter Debryna.

Baca Juga: Menolak Anaknya Diisolasi, Orangtua Santri Positif Covid-19 Debat Panjang dengan Bupati Madiun, Kaji Mbing: Katanya Saya Malah Menyakiti dan Menzalimi

Selain itu, banyak dari tenaga medis maupun aparat keamanan yang tak pulang berhari-hari untuk bertemu keluarga karena masih sibuk mengurusi Covid-19.

"Kita terus terang saya sifatnya kan relawan dan juga banyak TNI dan Polri juga kami sudah berhari-hari kalau saya bahkan dua bulan enggak pulang ke rumah meninggalkan apa yang sudah ada di rumah, meninggalkan pekerjaan, meninggalkan semua kenyamanan," ujarnya.

Meski demikian, dokter Debryna mengatakan pihaknya kini fokus untuk tetap bekerja.

"Fokus kita itu tadi, fokus kita di depan mata kita enggak pikirin yang selain itu," ujarnya.

Baca Juga: Emosi Direkam Tetangganya Saat Dijemput Petugas Covid-19, Pasien Asal Tawang Ini Ngamuk Lalu Kejar dan Peluk Orang yang Merekam: Saya Peluk Semua, ODP, Kamu ODP!

Lalu, dokter Debryna juga menyinggung beberapa orang yang menunda pernikahannya karena mematuhi aturan pembatasan sosial.

Mereka juga berrkorban demi keselamatan orang lain.

"Banyak temen-temen yang harus menunda serangkaian acara-acara penting seperti pernikahan, hajatan-hajatan lain hanya karena untuk mematuhi PSBB itu."

Baca Juga: Dituduh Jadi Penyebar Corona, Trenggiling Justru Mampu Bertahan dari Covid-19, Kini Mamalia Bersisik Ini Jadi Opsi Pengobatan, Begini Penjelasannya

"Karena mereka peduli, karena mereka mau saling jaga, jadi rasanya memang pasti sakit hati ya mbak," ujarnya.

Layaknya orang-orang yang menunda pernikahan karena Covid-19, para tenaga medis juga merasa sakit hati dengan masyarakat yang bertindak seenaknya.

"Sudah berkorban untuk demi orang lain demi jutaan nyawa orang lain, mereka berkorban untuk itu semua tapi tiba-tiba ada yang tetap enggak pakai masker keluar, tetep ujul-ujulan di tempat umum, itu rasanya emang ini sih cukup menyakitkan," ungkapnya kecewa.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Ramai 'Indonesia Terserah', Dokter Ungkap Sudah Tak Mau Pusing Pikirkan Masyarakat dan Pemerintah"

(*)