Find Us On Social Media :

Beda Jauh dari Kesangarannya di Film-film, Pasukan Elit Inggris Nyatanya Pernah Jadi Tawanan Hingga Ditembak Mati Oleh Anggota Kopassus, Ketangguhannya Buat SAS Pikir Dua Kali untuk Adu Jago

Kopassus

Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu kemudian dibawa masuk ke tengah hutan tempat para milisi West Side Boys bermarkas.

Mereka ditawan dalam sebuah bangunan, dijaga ketat, dan diancam akan ditembak mati jika pemerintah Inggris tidak segera membayar uang tebusan.

Mujur utusan pasukan UNAMSIL masih bisa melakukan negosiasi dan bertemu dengan kelima sandera.

Baca Juga: Kapal Perang Amerika Serikat Lakukan Social Distancing dengan Armada Pasukan Iran di Lautan, Bukan Gara-gara Corona, Keduanya Siap Adu Tembak Sampai Titik Darah Penghabisan Jika Saling Mendekat

Salah satu sandera bahkan secara diam-diam bisa memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen dan berisi gambaran tentang situasi markas milisi dan bangunan tempat mereka ditawan.

Dengan bekal secarik kertas itu pasukan Inggris pun segera merancang operasi militer untuk membebaskan sandera dengan sandi Operation Barras.

Pasukan khusus Inggris SAS dan pasukan payungnya yang terkenal 1st Battalion Parachute Regimen, secara diam-diam segera dikirim ke Sierra Leone menggunakan sejumlah pesawat Hercules.

Sementara pada saat yang sama tim aju yang terdiri atas sejumlah personel SAS dengan menggunakan speed boat telah berhasil menyusup ke hutan tempat sarang para milisi dan mengendap.

Baca Juga: Dua Hari Jelang Lebaran, Asteroid Berukuran Hampir 1.500 Meter Terpantau Meluncur Mendekati Bumi, Benarkah Berbahaya?

Tim aju SAS ini dilengkapi senjata lengkap dan alat komunikasi canggih yang bisa menyadap pembicaraan pada jarak puluhan meter.

Berdasar informasi dari tim aju itu, pasukan Inggris yang sudah siaga di bandara Sierra Leone pun siap melancarkan serbuan menggunakan sejumlah heli Chinook.