Pengganti Jokowi Usul Gebrakan Baru, Walikota Solo Minta Masuk Sekolah Jadi Januari 2021, Rudy: Anak-anak Tetap di Rumah!

Kamis, 04 Juni 2020 | 13:42
Tribun-Video.com/Radifan Setiawan

Ilustrasi : Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo

Gridhot.ID - Pandemi global virus corona masih menghantui warga di berbagai wilayah di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Berbagai sektor diimbau untuk melaksanakan kegiatan dari rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar.

Namun, belakangan muncul wacana baru mengenai kapan mulainya kegiatan belajar mengajar di sekolah ini berlangsung.

Wacana masuk sekolah mulai tahun 2021 yang digulirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seolah memperoleh sambutan.

Baca Juga: Hampir Setengah Tahun Dirumahkan, Mendikbud Nadiem Makarim Bantah Sekolah Kembali Masuk Bulan Juli: Mohon Menunggu , Saya Belum Bisa Berikan Statement Apapun

Kali ini dilontarkan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo seusai menggelar rapat di Balai Kota Solo pada Rabu (3/6/2020).

Ia mengusulkan tahun ajaran baru sekolah dimulai tahun depan. Bahkan FX Hadi akan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) dan mengajukannya ke pemerintah pusat.

Selain itu, Rudy sapaan akrabnya, juga meminta usulan tahun anggaran disamakan dengan tahun ajaran baru sekolah.

Baca Juga: Wabah Corona Tak Jelas Selesainya, Nadiem Makarim Sampai Siapkan Banyak Strategi untuk Hadapi Tahun Ajaran Baru, Sang Menteri Bocorkan Hal Ini

"Kami mengusulkan tahun ajaran dan anggaran disamakan. Teman-teman dinas setuju karena pengelolaan keuangannya lebih mudah."

"Dalam satu tahun anggaran dan satu tahun ajaran. Pertimbangan saya, ekonomi supaya pulih dulu.Anak-anak tetap di rumah karena sudah ada Peraturan Wali Kota (Perwali).

"Anak-anak tidak boleh ke pasar, mall dan tempat wisata," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (3/6/2020).

Dia menjelaskan, apabila ekonomi sudah pulih, orangtua dapat memberikan asupan gizi sesuai kebutuhan tubuh.

Sehingga nantinya anak-anak bisa beradaptasi dengan new normal.

"Perwali ditandatangani kalau tidak bisa Sabtu (pekan ini), ya Senin (pekan depan).

Baca Juga: Putri Solo Penakluk Hati Gibran Rakabuming Raka, Ini 6 Fakta Sosok Selvi Ananda, Anak Pedagang yang Pernah Jadi Presenter Berita Sebelum Jadi Menantu Jokowi

Perwali itu mengatur protokol kesehatan.

Yang melanggar ada sanksi sosial," ujarnya.

Sisa waktu hingga Januari 2021 mendatang, lanjut Rudy, pihaknya meminta supaya para guru dapat menggali ide kreatif dalam dalam kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga: Digandrungi Masyarakat Solo, Para Penjual Gudeg di Kota Bengawan Inisiasi Patung Monumen Didi Kempot di Stasiun Balapan, Pak Rudy: Tidak Usah Pakai Petisi!

Guna mengantisipasi kejenuhan para peserta didik, Pemkot menggandeng radio anak supaya para peserta didik dapat melakukan siaran.

"Teknisnya dijadwal, misal siaran pukul 07.00, dari SD Mana. Untuk menghilangkan kejenuhan. Isinya nanti nyanyi lagu anak, lagu daerah. Anak-anak juga bisa berinteraksi," terang Rudy.

Dia mengungkapkan, kegiatan belajar mengajar di rumah bagi para peserta didik semasa Kejadian Luar Biasa (KLB), dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda.

Selain itu, dengan adanya new normal, lantas bidang apa yang menjadi prioritas.

"Pendidikan atau ekonomi. Kalau saya milih ekonomi dulu. Tahun ajaran baru dan anggaran disamakan. Jadi Desember 2020, ekonomi sudah mulai tumbuh," ucapnya.

Wacana Masuk Sekolah 2021

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewacanakan bahwa proses belajar mengajar di sekolah baru bisa dimulai awal 2021.

Baca Juga: Berhasil Sediakan Tempat Karantina yang Nyaman Hingga Pemudik Ogah Pulang, Wali Kota Solo: Saya Tidak Butuh Dipuji, Tidak Butuh Disanjung

Ia mengatakan walaupun angka penyebaran Covid-19 di Jawa Barat terus menurun dan sudah mendekati angka nol, kemungkinan pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah di Jabar baru akan terealisasi awal 2021.

"Pendidikan belum dibuka, masih kita bahas. Wacana yang mengemuka nanti Januari 2021 itu yang paling bisa kita perhitungkan."

"Tapi kalau ada keputusan tidak di Januari nanti, kita sampaikan secara khusus karena kita butuh waktu," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Melenggang Tanpa Lawan, Gibran Jadi Calon Tunggal Walikota Solo Usai Rival Terkuatnya Mundur di Tengah Pandemi, Achmad Purnomo: Saya Nggak Sampai Hati Lihat Situasi Sekarang

Emil mengatakan sangat berisiko terhadap penularan Covid-19 di Jabar jika para murid atau pelajar dipersilakan kembali beraktivitas ke sekolah seperti biasa, sebelum wabah ini benar-benar selesai.

Hal ini berkaca pada kejadian di luar negeri, yakni muncul banyak kasus Covid-19 setelah sekolah kembali dibuka.

"Kita tidak mau mengorbankan anak-anak, yang di Jabar hampir nol kasusnya, terpapar oleh Covid-19."

"Ini rasio yang kita jaga. Dalam pendidikan juga ada pesantren, maka kita akan menggali tata caranya karena pesantren agak beda, mereka berasrama, berdempetan," katanya.

Emil mengatakan telah menugaskan Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk mengkonsolidasikan agar pesantren-pesantren nantinya punya protokol yang aman dan juga kuat dalam melawan penyebaran Covid-19 saat kembali beroperasi.

Hal serupa pun berlaku untuk sektor pariwisata yang dinilai punya potensi tinggi penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Heboh Ketua RT Tandai Rumah Warganya dengan Plang 'Keluarga Ini Nekat Mudik ke Zona Merah', Kebijakannya Viral di Medsos hingga Tuai Banyak Dukungan Netizen: Good Job Pak Erte!

Pihaknya masih terus mengkaji pengoperasian kembali berbagai fasilitas pariwisata di Jabar.

"Pariwisata ini kami belum mengizinkan wisatawan datang dari luar Jabar."

"Jadi kami sedang mengendalikan Jabar, jangan sampai karena pariwisata dibuka, tiba-tiba datang tamu yang sejarah perjalanannya tidak kita ketahui, ternyata datang dari zona merah," katanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Rela Potong Gaji 4 Bulan Demi Penanggulangan Covid-19, Wali Kota Depok Malah Berikan Tindakan Berbeda, Bukan Pakai Duit Sendiri, Malah Nyatakan Potong Bayaran Kepala Daerah di Wilayahnya Demi Donasi

Emil mengatakan telah menyampaikan hal tersebut kepada walikota dan bupati yang ekonomi daerahnya bersumber dari pariwisata."

"Contohnya Bandung yang tiap weekend kedatangan wisatawan dari Jakarta, juga Garut dan Pangandaran.

Menteri Nadiem Belum Pastikan Kapan Masuk Sekolah

Jadwal tahun ajaran baru memang sudah ditetapkan 13 Juli 2020, namun jadwal masuk sekolah belum jelas karena tergantung situasi pandemi corona.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemdikbud) Republik Indonesia telah menetapkan jadwal tahun ajaran baru tahun 2020/2021 yakni pada 13 Juli 2020.

Meski demikian, Menteri Nadiem Makarim membantah jika siswa dan siswi akan mulai masuk sekolah atau kegiatan belajar mengajar (KBM) pada bulan Juli mendatang.

Semua skenario telah dipersiapkan untuk menentukan jadwal tahun ajaran baru 2020.

Baca Juga: Lebaran di Kampung Halaman, Susi Pudjiastuti Pamer Potret Lengkap Keluarganya, Sang Putra Bungsu Tulis Rasa Sayangnya pada Mantan Menteri

Kewenangan kapan masuk sekolah bagi murid sekolah ternyata bukan kewenangan mutlak Nadiem Makarim.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan telah menyiapkan berbagai skenario terkait permulaan tahun ajaran baru 2020/2021.

Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang belum mereda di Tanah Air.

Baca Juga: Berkedok Minta Bansos ke Pemerintah, Ibu-ibu Ini Kepergok Wali Kota Bogor Malah Belanja Baju Lebaran, Bima Arya: Kalau Bantuan Buat Belanja, Saya Cabut!

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah siap dengan semua skenario," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/5/2020), dikutip dari Kompas.com dalam berita berjudul, "Mendikbud Siapkan Skenario Memulai Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi".

Nadiem mengatakan, Kemdikbud terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Keputusan Kemendikbud terkait pelaksanaan tahun ajaran baru akan merujuk pada kajian Gugus Tugas.

Menteri Nadiem Makarim dengan tegas membantah soal informasi yang beredar bahwa tahun ajaran baru akan dimulai 15 Juni 2020 mendatang.

"Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar," kata Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X DPR RI Jumat (22/5/2020).

Sementara itu, banyak wacara yang menyebutkan jika kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai kembali di tengah pandemi Covid-19

Baca Juga: Viral 6 Kali Suara Dentuman di Bandung, Sempat Hebohkan Warga Hingga Trending di Twitter, BMKG Justru Sebut Bukan Gempa Maupun Petir, Ini Penjelasannya

Kabar tersebut menimbulkan banyak kekhawatiran yang datang terutama dari pada orang tua murid.

Kenaikan kasus covid-19 di Indonesia masih belum stabil.

Hal ini membuat berbagai kebijakan terus dikaji ulang.

Termasuk menggunakan masker dan pola hidup sehat yang harus selalu dilakukan.

Baca Juga: Bikin Merinding! Anak Indigo Ini Bongkar Wujud Hantu Tol Cipularang, Keberadaan Kerajaan Jin Jadi Salah Satu Penyebab Insiden Maut: Mereka Mengincar Orang-orang yang Pikirannya Kosong

Namun di tengah pandemi ini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan tahun ajaran baru.

Tahun ajaran 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli 2020.

Plt. Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan keputusan tersebut diambil lantaran kalender pendidikan dimulai pada minggu ketiga bulan Juli dan berakhir pada Juni.

"Itu setiap tahun begitu," katanya dalam konferensi di Jakarta, Kamis (28/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Namun tahun ajaran baru yang dimulai pada 13 Juli 2020 ini bukan berarti siswa belajar di sekolah.

Baca Juga: Menuju New Normal di Sektor Pendidikan, Menkes Terawan Gandeng Kemendikbud dan Kemenag, Begini Isi 15 Protokol Kesehatan yang Sudah Dikeluarkan

Keputusan kapan siswa akan belajar di sekolah ini akan terus dikaji.

Keputusan finalnya juga akan menunggu rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Meski belum ada keputusan, namun wacana tahun ajaran baru ini cukup ramai dibicarakan.

Baca Juga: Padahal Lagi Galak-galaknya PSBB, IPDN Jatinangor Justru Adakan Halal Bihalal Ribuan Orang Sampai Undang Penyanyi dari Zona Merah, Pakai Dana Pendidikan Rp 75 Juta Sebut Sudah Izin Pimpinan Kemendagri

Apalagi jumlah kasus virus corona belum juga menunjukkan tanda penurunan.

Hingga Sabtu (30/5/2020) jumlah kasus di Indonesia mencapai 25.216 kasus pasien positif virus corona atau Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judulUsai Wacana Masuk Sekolah Awal 2021, Kini Muncul Usulan Tahun Ajaran Baru Digeser Jadi Januari 2021(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Wartakotalive