Menurutnya apa yang dikatakan oleh pengkritik utang negara itu adalah sebuah pembodohan masyarakat.
Oleh sebab itu, dirinya ingin meluruskan apa yang terjadi terkait penambahan utang negara di tengah pandemi seperti ini.
"Jadi kalau ada yang mengkritik kami, sini saya juga pengin ketemu. Jadi jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong," ujarnya melalui diskusi virtual, Jakarta, Selasa (2/6/2020) yang dikutip dari Kompas.com.
Ia pun juga berani mempertaruhkan labelnya sebagai seorang purnawirawan tentara.
Luhut mengaku meski dirinya hanya berlatar sebagai seorang tentara dan tak pernah mengenyam pendidikan ekonomi, ia tak gentar hadapi pengkritik.
Sebab ia mengatakan bahwa dirinya sedikit banyak tahu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi.
"Enggak usah ngomong di TV-lah, ketemu saya sini. Nanti dia kasih angkanya, saya tentara walaupun bukan lulusan ekonomi, saya bisalah jawab itu. Tapi, jangan rakyat dibohongin," sambungnya.
Menlansir dari Kompas.com, Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu menjelaskan, utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah ketimbang negara-negara lainnya, seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.