Find Us On Social Media :

Geram dengan Oknum yang Gembar-gembor Soal Utang Negara,Luhut Tantang Pengkritik untuk Tatap Muka: Jangan di Media Sosial, Ketemu Saya Sini!

BERITA TERPOPULER: Luhut Pandjaitan Sebut Penyebaran Covid-19 di Indonesia Melandai di Akhir Mei 2020

Gridhot.ID - Akhir-akhir ini nama Menko Kemaritiman dan Ekonomi, Luhut Binsar Pandjaitan kembali mendapat sorotan.

Luhut tersorot media sedang marah marah soal beberapa pihak yang mengkritik utang negara bertambah di tengah pandemi.

Hal itupun membuat Menteri Koordinator Bidang Kemarintiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan geram.

Baca Juga: Tangerang Selatan Jadi Arena Pertarungan, Usai Putri Wapres Ma'ruf Amin Digadang-gadang Bakal Gantikan Airin, Kini Keponakan Prabowo Akan Ikut Ajang Pilkada Wali Kota Tangsel, Ini Profil Rahayu Saraswati

Ia bahkan secara tegas menantang pengkritik utang negara itu untuk berhadapan tatap muka dengan dirinya.

Luhut mengatakan bahwa keinginannya bertemu itu untuk membahas mengenai penambahan utang negara.

Diketahui utang negara bertambah selama masa pandemi virus corona atau covid-19 ini melanda Indonesia.

Baca Juga: Pengganti Jokowi Usul Gebrakan Baru, Walikota Solo Minta Masuk Sekolah Jadi Januari 2021, Rudy: Anak-anak Tetap di Rumah!

Keinginannya untuk bertemu dengan pengkritik utang negara itupun bukan tanpa alasan.

Purnawirawan TNI itu mengaku telah geram dengan apa yang dibicarakan oleh pengkritik di sosial media maupun di depan layar televisi.

Menurutnya apa yang dikatakan oleh pengkritik utang negara itu adalah sebuah pembodohan masyarakat.

Oleh sebab itu, dirinya ingin meluruskan apa yang terjadi terkait penambahan utang negara di tengah pandemi seperti ini.

"Jadi kalau ada yang mengkritik kami, sini saya juga pengin ketemu. Jadi jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong," ujarnya melalui diskusi virtual, Jakarta, Selasa (2/6/2020) yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Lehernya Diinjak Polisi, George Floyd Meninggal Dalam Kondisi Seperti Ini, Hasil Autopsi Kuak Fakta Mengejutkan

Ia pun juga berani mempertaruhkan labelnya sebagai seorang purnawirawan tentara.

Luhut mengaku meski dirinya hanya berlatar sebagai seorang tentara dan tak pernah mengenyam pendidikan ekonomi, ia tak gentar hadapi pengkritik.

Sebab ia mengatakan bahwa dirinya sedikit banyak tahu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi.

Baca Juga: Bak Gayung Bersambut, Nella Kharisma Kepergok Menggoda Dory Harsa, Obrolan Mesra Ini Disebut Jadi Bukti Kuat, Sudah Resmi Jadian?

"Enggak usah ngomong di TV-lah, ketemu saya sini. Nanti dia kasih angkanya, saya tentara walaupun bukan lulusan ekonomi, saya bisalah jawab itu. Tapi, jangan rakyat dibohongin," sambungnya.

Menlansir dari Kompas.com, Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu menjelaskan, utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah ketimbang negara-negara lainnya, seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang.

"Singapura itu lebih dari 100 persen dari debt to GDP-nya. Begitu juga dengan Amerika, malah kita enggak tahu lagi berapa besar," kata dia.

Luhut mengatakan, utang pemerintah Indonesia terhadap PDB akan mencapai 32 persen hingga akhir 2020.

Bila tak ingin bertatap muka dengannya, Luhut pun meminta para ekonom yang mengkritik utang negara itu untuk memberi informasi yang tepat kepada masyarakat.

Baca Juga: Gosip Sang Kakak Jadi Simpanan Pengusaha Batu Bara Pernah Diperkuat Pedangdut, Aisyahrani Kini Bantah Tegas: Itu Dibuat Sama Klien Saya!

Luhut pun mengaku pengetahuan mengenai ekonomi ini ia dapatkan dari belajar pada anak-anak muda yang mengerti mengenai ekonomi.

"Saya ini tentara, jadi belajar juga dari anak-anak muda yang ngerti. Jadi kita jangan enggak ngerti juga, bodoh-bodohin rakyat kita ngutang enggak benar. Utang kita itu produktif," ucapnya.

Melansir dari Kontan.co.id, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah hingga April 2020 mencapai Rp 5.172,48 Triliun.

Baca Juga: 'Puluhan Ribu Tentara Sudah Dikerahkan, Ribuan Pengunjuk Rasa dan Perusuh di Tahan, Amerika, Are You Ok?'

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, total utang tersebut meningkat Rp 644,03 triliun atau 14,22 persen.

Total utang tersebut setara dengan 31,78 persen terhadap PDB.

Angka tersebut masih dalam batas aman dalam Undang-Undang (UU) Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003 yang menetapkan batas maksimal rasio utang pemerintah sebesar 60 persen dari PDB. (*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Kemarahan Luhut Saat Disebut Utang Negara Bertambah: Saya Tentara Walau Bukan Lulusan Ekonomi, Saya Bisa Jawab Itu!"