Gridhot.ID - Belum lama ini dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) di kapal China dikabarkan melompat dari kapal dan terjun ke lautan.
Dikabarkan bahwa keduanya mendapat penyiksaan saat melaut.
Oleh karena tidak tahan dengan penyiksaan itulah, mereka pada akhirnya memilih untuk melompat ke laut.
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) membenarkan ada dua orang WNI anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal ikan asal Tiongkok nekat melompat ke laut di perairan Karimun.
Jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya masih mengkoordinasikan dengan pihak kepolisian untuk mendalami kasus tersebut.
Tim Direktur Perlindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha, Sabtu malam masih mengumpulkan informasi dari pihak kepolisian.
"Saat ini masih pengambilan keterangan oleh kepolisian. Coba cek dgn kepolisian," ujar Faizasyah saat dihubungi, Minggu (7/6/2020).
Selanjutnya, Kemlu RI masih akan merujuk informasi dari pihak kepolisian sebelum melakukan langkah lanjutan yang akan diambil terkait diplomasi.
"Merujuk hasil kepolisian dulu. sejauh ini yang perlu didalami terkait agen yang lakukan rekrutmen," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan Tribun Batam, Dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal tangkap ikan asal Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) nekat terjun ke laut.
Kedua pria bernama Reynalfi (22) dan Andri Juniansyah (30) itu melompat pada Jumat (5/6/2020) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Diketahui Reynalvi berasal Pematang Siantar Provinsi Sumateran Utara dan Andri berasal dari Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Keduanya terjun saat kapal bernama Lu Qing Yuan Yu 213, tempat mereka bekerja masih melaju.
Mereka terjun di perairan STS Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Selama tujuh jam mereka terombang-ambing dengan bermodalkan life jaket dan life boy.
Pada Sabtu (6/6/2020) dini hari sekira pukul 03.00 WIB, seorang nelayan asal Kabupaten Karimun bernama Tengku Azhar menemukan mereka.
"Saya dengar ada minta tolong. Awalnya saya takut. Tapi yang kedua kalinya baru saya dekati," kata Azhar, yang diwawancarai di Mapolsek Tebing Polres Karimun.
Setelah membantu keduanya naik ke atas kapalnya, Azhar kemudian membawa mereka ke pantai Leho, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.
Hingga Sabtu sore, Azhar dan kedua orang tersebut masih dimintai keterangan di Mapolsek Tebing.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal 2 ABK WNI Yang Lompat di Perairan Karimun, Kemlu RI Tunggu Penyelidikan Polisi (*)