Find Us On Social Media :

Dapat Siksaan Tak Berkesudahan, 2 ABK Indonesia di Kapal China Ini Putuskan Lompat di Perairan Karimun, Begini Tanggapan Kemenlu

Ilustrasi Kapal China

Gridhot.ID - Belum lama ini dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) di kapal China dikabarkan melompat dari kapal dan terjun ke lautan.

Dikabarkan bahwa keduanya mendapat penyiksaan saat melaut.

Oleh karena tidak tahan dengan penyiksaan itulah, mereka pada akhirnya memilih untuk melompat ke laut.

Baca Juga: 2 Tahun Jadi Budak, Pria Asal Demak Ini Bongkar Realita Kejam Dibalik Kehidupan ABK Kapal China :Kami Dipaksa Makan Babi dan Dipanggil Laowei yang Artinya Orang Rendahan

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) membenarkan ada dua orang WNI anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal ikan asal Tiongkok nekat melompat ke laut di perairan Karimun.

Jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya masih mengkoordinasikan dengan pihak kepolisian untuk mendalami kasus tersebut.

Tim Direktur Perlindungan WNI (PWNI), Judha Nugraha, Sabtu malam masih mengumpulkan informasi dari pihak kepolisian.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru, ABK Indonesia Sempat Minta Jenazah Disimpan di Ruang Berpendingin dan Kelak Dikubur Secara Layak di Daratan, Kapten Kapal China Justru Lakukan Ini

"Saat ini masih pengambilan keterangan oleh kepolisian. Coba cek dgn kepolisian," ujar Faizasyah saat dihubungi, Minggu (7/6/2020).

Selanjutnya, Kemlu RI masih akan merujuk informasi dari pihak kepolisian sebelum melakukan langkah lanjutan yang akan diambil terkait diplomasi.

"Merujuk hasil kepolisian dulu. sejauh ini yang perlu didalami terkait agen yang lakukan rekrutmen," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan Tribun Batam, Dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal tangkap ikan asal Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) nekat terjun ke laut.

Baca Juga: Jelas-jelas Langgar Ketentuan Surat Pernyataan Soal Kremasi ABK Indonesia, Pihak China Bela Kapten Kapal Long Xing 629: Sesuai Dengan Praktik Kelautan Internasional

Kedua pria bernama Reynalfi (22) dan Andri Juniansyah (30) itu melompat pada Jumat (5/6/2020) malam sekira pukul 20.00 WIB.

Diketahui Reynalvi berasal Pematang Siantar Provinsi Sumateran Utara dan Andri berasal dari Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Keduanya terjun saat kapal bernama Lu Qing Yuan Yu 213, tempat mereka bekerja masih melaju.

Baca Juga: Bukan Dikremasi, Jenazah ABK Indonesia yang Bekerja di Kapal China Malah Dibuang ke Tengah Laut, Susi Pudjistuti: Saya Sudah Teriak Sejak Tahun 2005

Mereka terjun di perairan STS Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Selama tujuh jam mereka terombang-ambing dengan bermodalkan life jaket dan life boy.

Pada Sabtu (6/6/2020) dini hari sekira pukul 03.00 WIB, seorang nelayan asal Kabupaten Karimun bernama Tengku Azhar menemukan mereka.

Baca Juga: Kejar-kejaran Hebat Selama 72 Jam Tanpa Henti, Kapal Berkarat yang Ternyata Bandit Lautan Ini Takhluk di Tangan TNI, Perintah Penangkapan Tak Datang dari Jokowi Tapi Justru Wanita Ini

"Saya dengar ada minta tolong. Awalnya saya takut. Tapi yang kedua kalinya baru saya dekati," kata Azhar, yang diwawancarai di Mapolsek Tebing Polres Karimun.

Setelah membantu keduanya naik ke atas kapalnya, Azhar kemudian membawa mereka ke pantai Leho, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun.

Baca Juga: Putranya Direkrut Calo, Keluarga ABK Ini Sebut Tak Tahu Menahu Pelarungan Anaknya, Juriah: Tidak Pernah Menelepon

Hingga Sabtu sore, Azhar dan kedua orang tersebut masih dimintai keterangan di Mapolsek Tebing.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal 2 ABK WNI Yang Lompat di Perairan Karimun, Kemlu RI Tunggu Penyelidikan Polisi (*)