Find Us On Social Media :

Jadi Salah Satu Wilayah dengan Infeksi Corona Paling Berbahaya di Indonesia, Jawa Timur Nyatanya Mampu Ubah Zona Merah Jadi Kuning Dalam Sekejap, Sampai Beri Kado Ratusan Motor Trail, Begini Rahasia Khofifah

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

Gridhot.ID - Wabah virus corona memang masih menjadi momok menakutkan di Indonesia.

Padahal Indonesia sendiri sedang mempersiapkan diri untuk memasuki masa new normal.

Salah satu wilayah yang sedang berjuang keras adalah Jawa Timur.

Baca Juga: 2 Bulan Maskapainya Ngandang Tanpa Pemasukan, Susi Minta Pemerintah Tunda Pembayaran Urus Surat Penerbangan: Ini Kondisi Tersulit dalam Hidup Saya

Dari 38 daerah kabupaten dan kotamadya yang ada di Jawa Timur, sudah ada lima daerah yang berubah dari zona merah corona (risiko tinggi) menjadi zona kuning atau risiko rendah.

Kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lumajang, dan Kota Blitar.

Seperti diketahui, pemerintah pusat membagi risiko kenaikan kasus Covid-19 menjadi empat, yaitu zona merah (risiko tinggi), zona oranye (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau (tidak terdampak).

Baca Juga: Pilih Akhiri Hidup dengan Gantung Diri, Pria Ini Ditemukan Membusuk Sambil Bawa Surat Wasiat: Kalau Mati, Utangku Lunas, Aku Sayang Anak Istri

Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bukan perkara mudah mengedukasi sekaligus menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19.

Mengingat tidak sedikit masyarakat yang belum paham apa itu Covid-19 dan akibat serta bahaya yang ditimbulkan. Termasuk diantaranya, bagaimana cara pencegahannya. Tidak heran, kata dia, jika masyarakat banyak yang menyepelekan pandemi ini.

"Covid-19 ini kan virus baru, sementara kita berburu dengan waktu agar mata rantai penularannya bisa putus. Nah, peran mengedukasi masyarakat inilah yang banyak diperankan oleh para anggota TNI/Polri. Khususnya, melalui program Kampung Tangguh," imbuhnya.

Baca Juga: Jadi Syarat Dukun Gaib Hingga Punya Tanda yang Sangat Aneh, Uang Rp 100 Kapal Layar Tahun 1992 Ternyata Simpan Berbagai Macam Mitos Tak Terduga, Laku Hingga Setengah Juta Lebih, Ini Keunikannya

Khofifah mengatakan, perubahan status zona di lima kabupaten/kota tersebut menjadi bukti bahwa program Kampung Tangguh berhasil menurunkan kurva penularan Covid-19.

Faktor pendorong utama adalah keterlibatan penuh masyarakat berbasis RT-RT yang kemudian direkatkan oleh RW.

"Sehingga rentang kendalinya atau spent of control-nya sangat bergantung kepada Dandim, dan Kapolres sampai dengan babinsa dan babinkabtibmas setempat," ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Diprediksi Sulit Menang Jika Maju Pilpres 2024, Politisi Ini Beri Saran Supaya Gerindra Pakai Calon yang Lebih Muda: Masih Ada Sandiaga Uno

Lebih lanjut, Khofifah meminta kepada seluruh jajaran TNI / Polri di Jatim untuk terus memperkuat dan memperluas kampung tangguh melalui maksimalisasi dari koordinasi, konsolidasi, dan sinergitas di lini paling bawah.

“Pak Pangdam (Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Widodo Iryansyah) Pak Kapolda (Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran) sangat iger untuk mendirikan dan mengembangkan kampung tangguh di Jatim. Menurut data yang disampaikan pak Kapolda saat ini telah berdiri 637 kampung tangguh di Jatim. Hasilnya menunjukkan ada signifikansi dari kampung tangguh terhadap penurunan Covid-19. Ini sekaligus menjadi bagian dari penguatan yang tidak sekedar memasuki transisi menuju new normal, tetapi untuk mengawal ketika pada saatnya kita memasuki new normal yang sebenarnya. Maka mengawal dari kedisiplinan kampung tangguh ini menjadi bagian yang sangat penting,” katanya.

Penguatan kampung tangguh ini, tambah Khofifah, menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Jatim, dalam menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bikin Sensasi Video TikTok 'Enak Sama Suami Orang daripada Brondong', Si Pengunggah Beri Klarifikasi Usai Terima Hujatan di Medsos: Saya Ga Sebodoh itu, Netizen Lebay!

Berdasarkan data dari infocovid19.jatimprov.go.id per 12 Juni 2020, attack rate atau tingkat serangan Covid-19 di Jatim masih berada pada angka 14,5 . Sementara Surabaya menjadi wilayah yang paling berisiko dengan attack rate nya mencapai 107,6.

Artinya, setiap 100.000 populasi warga Surabaya, sebayak 107 diantaranya berisiko positif Covid-19.

Sementara itu, penambahan kasus positif Covid-19 mingguan di Jatim mencapai 1.090 orang, sementara jumlah total kasus mencapai 7.213 orang, kasus sembuh 2117 atau 29, 35%, dan kasus meninggal mencapai 588 (8,15%).

Baca Juga: Sempat Digadang-gadang Gantikan Anas Urbaningrum Usai Tak Lagi Jadi Anggota TNI, Ini Sosok Mantan KSAD Pramono Edhi Wibowo, Adik Ipar SBY yang Akan Dimakamkan Hari Ini

"Meski sudah penyebaran virus mulai terkontrol, dan mulai banyak zona merah turun menjadi zona kuning di Jatim, maka saya berpesan pada masyarakat, Jatim ini belum aman. Meski sudah masuk transisi new normal, bukan berarti pelonggaran seluas-luasnya, yang kemudian justru membuat euforia di masyarakat. Kita harus tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan sehingga tidak ada second wave penularan di Jatim," pungkas Khofifah.

Sebagai apresiasi terhadap keberhasilan lima daerah tersebut, Khofifah memberikan 100 motor trail untuk masing-masing kodim dan polres di daerah tersebut. Masing-masing kodim dan polres mendapat 10 motor trail.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Rahasia Jawa Timur mulai menurunkan wilayah zona merah menjadi zona kuning.

(*)