Find Us On Social Media :

Hati-hati! Kasus Pencurian Celana Dalam Wanita Makin Marak di Tengah Masyarakat, Berikut Penjelasan Psikolog

Ilustrasi celana dalam perempuan

Seperti di antaranya adalah pelaku terlibat dengan fantasi dan dorongan seksual berulang dan kuat yang bertahan selama enam bulan.

Penyebab parafilia bisa jadi karena sejumlah aktivitas atau objek secara nggak sengaja dihubungkan dengan rangsangan seksual, lalu objek tersebut memfasilitasi individu untuk menimbulkan rangsangan seksual, dan bertahan menjadi gangguan.

"Bisa juga pengalaman trauma masa kecil yang menyebabkan seseorang mengembangkan gangguan ini," kata Laelatus lagi.

Baca Juga: Dul Jaelani Dulu Sempat Ateis, Ahmad Dhani Justru Ngakak Saat Tahu Putranya Jalani Ruqyah di Rumah Maia Estianty, Suami Mulan Jameela: Itu Orang Nggak Tahu Diri

Mayoritas diderita cowok

Berdasarkan referensi yang ada, Laelatus menyebut kalo kasus parafilia emang sangat jarang terjadi pada wanita, meskipun nggak ada penjelasan detail mengenai penyebabnya.

"Kalau disebut lebih khusus lagi, gangguan parafilia yang berkaitan dengan objek benda mati disebut dengan fetishisme. Gangguan ini digambarkan ketika seseorang lebih memilih objek bendanya untuk terangsang seksual daripada orang yg memilikinya, bahkan tidak dapat terangsang tanpa objek tersebut," kata Laelatus.

Fetishisme adalah dorongan seks yang kuat dan berulang yang melibatkan objek benda mati, seperti pakaian dalam, stoking, sepatu dan sejenisnya.

Baca Juga: Waspada! WHO Peringatan Gelombang Baru Wabah Corona Bertumbuh dan Menyebar Cepat: Dunia Berada Dalam Fase Baru Pandemi Berbahaya

Satu lagi kelainan yang mirip namanya transvestik fetishisme, yakni ketika seseorang pake pakaian lawan jenis untuk mendapatkan rangsangan seksual dengan memakainya.

"Keduanya adalah melibatkan fantasi seks dan dibarengi dengan masturbasi, dan keduanya termasuk dalam golongan gangguan parafilia," kata Laelatus.

Ia juga menambahkan kalo gangguan atau penyimpangan seksual ini masih bisa disembuhkan, yakni dengan cara terapi, dan disertai kesiapan serta kemauan individu yang menderita untuk sembuh dari kelainannya. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Sejumlah Kasus Pencurian Pakaian Dalam, Ini Penjelasan Psikolog"