Find Us On Social Media :

Tubuh Gunung Merapi Makin Menggembung, Kepala BPPTKG Yogyakarta Singgung Erupsi Tahun 2010: Jangan Dibayangkan!

Gunung Merapi meletus pada 21 Juni 2020 pukul 09.13 WIB.

Gridhot.ID - Gunung Merapi memang kini sedang menjadi sorotan masyarakat.

Aktivitas yang terjadi membuat masyarakat sudah mulai waspada.

Ditambah lagi kondisi Gunung Merapi yang mulai menggembung.

 Baca Juga: Kantong Kering Selama Pandemi, Pekerja Seni dan Musisi Kafe Gelar Demo di Balai Kota DKI Jakarta: Sudah 4 Bulan Nggak Ada Penghasilan

Kondisi tubuh Gunung Merapi yang menggembung akhir-akhir ini menjadi perbincangan masyarakat.

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, penyebab penggembungan tersebut bisa disebabkan dua kemungkinan, yaitu terjadi erupsi atau munculnya kubah lava baru.

"Bisa meletus seperti kemarin erupsi yang 21 Juni, kan sejak 2018 erupsi dengan eksplosivitas I itu skala terendah, 2010 itu IV, yang 2006 itu II. Kalau Kita bilang eksplosif itu karena dominan gas," jelas Hanik.

 Baca Juga: Kurang Ajar Kepergok Ngamar Bareng Suami Orang, Pelakor Ini Justru Nasihati Istri Sah yang Hamil Besar: Dia Cinta Sama Aku, Terserah Dia Mau Sama Siapa

Hanik melanjutkan, berdasar data dari alat pengamatan milik BPPTKG Yogyakarta di Babadan, Magelang, Jawa Tengah, proses penggembungan terdeteksi setelah erupsi pada 21 Juni 2020.

"(Penggembungan) 0,5 sentimeter per hari, itu sejak 22 Juni kemarin, jadi setelah erupsi. Artinya magma semakin ke atas," urainya.

Menurutnya laju penggembungan tubuh Gunung Merapi saat ini masih kecil dibandingkan 2010.

 Baca Juga: Buron Kasus Bank Bali Jadi Salah Satu Alasan, Menkopolhukam Akan Aktifkan Kembali Tim Pemburu Koruptor, Mahfud MD: Malu Negara Ini Kalau Dipermainkan oleh Djoko Tjandra!

Saat itu, menurut Hanik, tubuh Gunung Merapi mengalami penggelembungan rata-rata 30 sentimeter sampai 40 sentimeter per hari.

"Jangan dibayangkan erupsi Merapi itu seperti 2010 ya. 2010 dari Kaliurang itu 120 sentimeter selama satu bulan," tegasnya.

Warga jangan panik Hanik menjelaskan, penggembungan yang terjadi belum terlalu signifikan.

 Baca Juga: Waspada! Muncul Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Bandung, 100 Pelajar Asrama Calon Perwira TNI AD Positif Corona

Masyarakat pun diminta untuk tidak panik.

"Aktivitas Gunung Merapi masih terjadi. Saat ini ada pemendekan tubuh Gunung Merapi dari pengukuran, jadi ada penggembungan," ujar Hanik Humaida saat ditemui di Kantor Bupati Sleman, Kamis (9/7/2020).

Terkait status Merapi, Hanik menegaskan Gunung Merapi masih pada level II atau waspada.

 Baca Juga: Jadi Motor Andalan Tisna Sang Tukang Ojek Pengkolan, Astrea Grand Lawas Ini Berakhir Dijual Rp 10 Juta, Siapa Sangka, Malah Dibilang Kemurahan

Untuk jarak aman masih ditetapkan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta Soal Kondisi Gunung Merapi yang Menggembung "

(*)