Find Us On Social Media :

Instentif Rp 1,9 Triliun Nggak Cair-cair, Tenaga Kesehatan Indonesia Makin Memprihatinkan, Petugas Tak Dibayar Sampai Bensin Mobil Ambulan Kosong Melompong

Ilustrasi Ambulan

Gridhot.ID - Wabah virus corona sepertinya makin memperihatinkan.

Banyak yang sudah kewalahan di masa pandemi ini salah satunya tenaga kesehatan.

Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan RI menyatakan jika akan memberikan dana insentif pada apra tenaga medis.

Baca Juga: Detik-detik Penyergapan Kapal Tiongkok yang Simpan Mayat ABK Indonesia dalam Freezer, TNI-Polri Terjunkan Helikopter, Informasi Disaring dari Intelijen Negara, 22 WNI Berhasil Diselamatkan dari Perbudakan Kapal China

Anggaran insentif dari Kemenkes untuk tenaga medis yang menangani Covid-19 mencapai Rp 1,9 triliun.

Bahkan kabarnya, dana triliunan rupiah itu telah disalurkan pada Rabu (8/7/2020) lalu.

"Dari jumlah tersebut, sampai 8 Juli sebanyak Rp 284,5 miliar telah tersalurkan kepada 94.057 tenaga kesehatan," kata Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, Trisa Wahjuni Putri, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Maria Pauline Lumowa Berakhir Diekstradisi, Ini 5 Orang Penjarah Bank Fenomenal di Indonesia, Ada yang Buron Seperempat Abad

Namun sayangnya, sebagian tenaga medis mengaku belum menerima insentif tersebut.

Bahkan dampaknya, beberapa ambulans Covid-19 untuk mengangkut keperluan pasien infeksi virus corona berhenti beroperasi karena biaya operasional Bahan Bakar Minyak (BBM) tak kunjung cair.

Hal ini terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Usai Menikah dengan Perwira Polisi, Artis Kondang Ini Tiba-tiba Banting Stir Jadi Perias Jenazah, Benarkah Sedang Terhimpit Ekonomi?

Menurut Asisten Pemerintah Pemerintah Kabupaten Garut, Nurdinyana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Garut belum bisa membayar honor tenaga medis dan awak ambulans 119 karena dana dari Kementerian Kesehatan belum bisa dicairkan.

Hingga saat ini, sudah tiga bulan pembayaran tenaga medis dan awak ambulans 119 belum terbayarkan, padahal Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 Kabupaten Garut mencapai Rp 234 miliar.

Ambulans tersebut berfungsi untuk antar jemput pasien Covid-19 serta melakukan tracking dan tracing.

Baca Juga: Terakhir Kali Sedang Berenang di Danau Bersama Putra Semata Wayang, Artis Cantik Ini Mendadak Dikabarkan Menghilang, Sang Anak Ditemukan Seorang Diri di Atas Kapal

Akibat hal tersebut, para tenga medis mengaku, sering menggelontorkan uang dari saku mereka guna membeli BBM ambulans tersebut.

"Kami sudah tidak punya uang lagi, karena hak-hak kami sudah tiga bulan tak kunjung cair," kata Agus Mulyana, petugas ambulans, dalam tayangan langsung CNN Indonesia, Kamis (9/7/2020).

Padahal, tercatat ada 18 tenaga medis di Garut yang juga belum mendapatkan honor selama 3 bulan terakhir.

Baca Juga: Kantong Kering Selama Pandemi, Pekerja Seni dan Musisi Kafe Gelar Demo di Balai Kota DKI Jakarta: Sudah 4 Bulan Nggak Ada Penghasilan

Terlepas dari itu, para tenaga medis ini berharap jika dana insentif tersebut bisa langsung dicairkan dalam waktu dekat.

Artikel ini telah tayang di Gridhealth dengan judul Insentif Rp 1,9 Triliun Belum Turun, Ambulans Covid-19 Berhenti Beroperasi Akibat Tak Ada Biaya Operasional BBM.

(*)