Find Us On Social Media :

Berani Nantang, Tak Berani Perang, Australia Sesumbar Klaim Tiongkok Atas Laut China Selatan Adalah Ilegal, Tingkahnya Bikin Heran Amerika Saat Dikompori untuk Menyerang

Baru Kembali Terjadi Setelah Dua Dekade, Komposisi Kapal Induk Amerika di Laut China Selatan Ini Tunjukkan Rasa Frustasi AS dengan Polah Tiongkok

Kedua negara telah menandatangani "pernyataan prinsip" untuk memperluas kerjasama pertahanan, kesehatan dan pembangunan.

Namun Australia tampaknya masih menolak desakan Amerika Serikat untuk bersikap lebih tegas lagi dalam melakukan operasi kebebasan pelayaran, atau freedom of navigation di Laut China Selatan.

Baca Juga: Dipermainkan Narkoba, Nunung Diam-diam Sudah Nikah Kedua dengan Iyan Sambiran: Secara Agama Sudah Ditalak!

Saat ditanya apakah Amerika Serikat telah mendesak Australia untuk melakukan operasi lebih dekat ke pulau-pulau yang dipersengketakan serta dikuasai oleh Beijing, Menhan Linda Reynolds menyatakan hal ini merupakan "bahan pembicaraan".

"Pendekatan kami tetap konsisten. Kami akan terus transit melalui kawasan itu sesuai ketentuan hukum internasional," kata Menhan Reynolds.

Pekan lalu, ABC melaporkan kapal-kapal perang Australia sempat berhadapan dengan kapal-kapal Angkatan Laut China saat berlayar melalui wilayah itu ke Laut Filipina untuk latihan bersama Angkatan Laut Amerika Serikat dan Jepang.

Australia telah menunjukkan sikap lebih keras terhadap klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan dan menyebut aktivitas negara itu ilegal.

Baca Juga: Geger Bocah Umur 3 Tahun Diculik Mantan Tetangga, Gara-gara Ini Ibu Pelaku Biarkan Anak Gadisnya Lakukan Kejahatan, Padahal Saling Kenal dengan Orang Tua Korban

Menlu Payne menyatakan meski Australia umumnya sependapat dengan Amerika Serikat, kedua negara tidaklah secara otomatis sepakat untuk setiap permasalahan.

"Yang paling penting, dari sudut pandang kami, kami membuat keputusan dan penilaian sendiri sesuai kepentingan nasional Australia, menjaga keamanan, kemakmuran dan nilai-nilai kami," katanya.

"Hubungan kami dengan China penting dan kami tidak punya niat untuk merusaknya. Tapi kita juga tidak ingin melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan kami," kata Menlu Payne.