Find Us On Social Media :

Terobsesi Fetish Sejak Dini, Gilang Bungkus Disebut Harus Segera Ditangani Terkait 3 Hal Ini, Pakar Psikologi Forensik: Bantu Menemukan Traumanya

Gilang, Pelaku fetish kain jarik

Lalu, G meminta terduga korban membungkus tubuh dengan kain jarik atau kain batik. Alasannya, untuk kepentingan riset.

Dengan berbagai alasan, korban mau menuruti permintaan G. Terduga korban juga melampirkan foto dirinya dibungkus kain jarik dalam utas tersebut.

Ia juga melampirkan percakapan dengan terduga pelaku yang memintanya membungkus tubuh dengan kain jarik.

Baca Juga: Muridnya Viral Gara-gara Kasus Pelecehan Seksual Berkedok Riset, Guru SMA Gilang 'Bungkus' Bongkar Gelagat Siswanya Saat Sekolah: Beda dengan yang Lain

Dalam utas tersebut, korban juga menandai akun media sosial Universitas Airlangga dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.

Hingga kemudian, pelaku fetish kain jarik itu telah diamankan di Kapuas, Kalimantan Tengah pada Kamis sore (6/8/2020) oleh pihak kepolisian.

Kapolrestabes Kapuas AKBP Manang Soebeti menuturkan, orangtua G mengetahui perilaku anaknya sejak kuliah.

Baca Juga: Bongkar Kasus Gilang Bungkus, Psikolog Ragukan Adanya Fetish Kain Jarik: Ada yang Lain

"Orangtuanya juga tahu perilakunya sejak kuliah," kata Kapolrestabes Kapuas AKBP Manang Soebeti dikutip dari Tribun Jatim, Jumat (7/8/2020).

Kata Manang, pelaku mulai melakukan aksinya dengan memperdaya atau mengarahkan teman-temannya membungkus diri sejak kuliah.