Find Us On Social Media :

Bersenjatakan 2 Kantong Alat Forensik, Ini Dia Pasukan Harimau Bentukan Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi Kerahkan 50 Pembunuh Bayaran untuk Bungkam Sosok Ini

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS)

Nama mantan mata-mata itu adalah Dr Saad Aljabri.

Dilansir dari mirror.co.uk pada Sabtu (8/8/2020), Dr Saad Aljabri menuduh bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk membawanya kembali ke Arab Saudi.

Dalam pesan WhatsApp, dia mengancam akan "mengambil tindakan yang akan berbahaya bagi Anda".

Baca Juga: Larang Media Dunia Laporkan Kondisi Negaranya, Arab Saudi Akhirnya Keluarkan Sendiri Foto Ibadah Haji 2020, Jamaah Harus Saling Menjauh Hingga Larangan Memasuki Istana

Dia telah mengajukan kasus hukum di AS yang mengklaim bahwa pemimpin kedua Arab Saudi itu sangat ingin membunuhnya.

Bahkan mengklaim Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengirim pembunuh setelah dia menolak untuk kembali.

Pengaduan hukum mengklaim bahwa "kelompok tentara bayaran pribadi" yang disebut "Pasukan Harimau" melakukan perjalanan ke Kanada - tempat Dr Aljabri tinggal pada tahun 2017 - dipersenjatai dengan "dua kantong alat forensik".

Kelompok itu, yang digambarkan dalam gugatan itu sebagai "pasukan kematian pribadi" beranggotakan 50 orang termasuk ahli dalam membersihkan tempat kejadian perkara.

Baca Juga: Nyalinya Kelewat Berani, Mantan Mata-mata Ini Nekat Senggol Putra Mahkota Arab hingga Bikin Murka, Jadi Buronan 50 Pembunuh Bayaran Sang Pangeran hingga Lari ke Kanada

Tak hanya itu, 2 dari anak-anak Dr Aljabri telah ditangkap oleh pejabat Arab Saudi di Riyadh dalam upaya untuk memaksanya kembali.

Bahkan anggota keluarga lainnya diculik di Dubai dan disiksa.