Find Us On Social Media :

Strategi Baru China, Xi Jin Ping Perintahkan Jet Tempur dan Kapal Perang yang Dikerahkan di Laut Pasifik untuk Tidak Mulai Tembakan Saat Hadang AS, Takutkah?

Presiden China Xi Jinping.

Gridhot.ID - Meski situasi di Laut China Selatan masih memanas, namun konflik bersenjata di wilayah itu masih bisa dihindari.

Seorang sumber South China Morning Post mengatakan, Pemerintah China memerintahkan kepada pasukannya untuk tidak menembakkan tembakan pertama.

Alasannya, Beijing berupaya mengurangi ketegangan dengan Amerika Serikat di Laut China Selatan.

Baca Juga: Kabar Kedekatan Leslar Sampai ke Telinga Ridho D'Academy, Saudara Kembar Rizki Blak-blakan Sebut Lesti Kejora dan Rizky Billar Tidak Cocok: Settingan Panggung!

Seperti yang diketahui, kedua belah pihak telah meningkatkan operasi militer mereka di perairan yang disengketakan, sehingga kian meningkatkan risiko insiden yang tidak terkendali.

Meski demikian, Beijing tidak ingin memberi kesempatan kepada Amerika untuk meningkatkan situasi lebih jauh.

Sumber-sumber tersebut mengatakan Beijing telah memerintahkan pilot dan perwira angkatan laut untuk menahan diri dalam pertikaian yang semakin sering terjadi dengan pesawat dan kapal perang AS.

Baca Juga: Ramai Skandal Pertemuan Pinangki dengan Djoko Tjandra, Komisi Kejaksaan Sebut Jaksa Agung Ingin Lindungi Oknum, Barita: Di Saat Kepolisian Mempermudah dan Mempercepat...

Sementara itu, rincian lebih lanjut telah muncul terkait percakapan telepon antara menteri pertahanan kedua negara pekan lalu.

Seruan itu pertama kali disarankan oleh pihak AS sekitar sebulan sebelumnya.

Namun, pada awalnya mendapat sambutan yang sangat dingin dari Beijing.

Seorang sumber mengatakan bahwa kepemimpinan China kemudian berubah pikiran dan memutuskan untuk menjangkau kembali pihak AS ketika ketegangan meningkat di Laut China Selatan dan Timur.

Masih mengutip South China Morning Post, pada bulan lalu, AS mengerahkan dua kelompok tempur kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, untuk latihan di dekat perairan China dan juga telah melakukan misi pengintaian udara malam hari yang langka di dekat provinsi Guangdong dan Fujian dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: 24 Jam Dipaksa Lengang, Penerapan Ganjil Genap Seharian untuk Kendaraan di Jakarta Munculkan Ironi Masyarakat: Kalo Naik Angkutan Umum Nanti Ketular Corona

Mengimbangi AS, China juga telah melakukan latihan angkatan laut dan misi flyover di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan.

Salah satu sumber yang dekat dengan militer juga mengatakan Beijing telah berkomunikasi melalui "berbagai saluran" kepada AS bahwa mereka telah mengatakan kepada militernya "jangan pernah menembak dulu" sebagai isyarat niat baik untuk menjaga situasi agar tetap terkendali.

“Mudah memberi perintah untuk menembak, tetapi baik China maupun AS tidak dapat mengontrol konsekuensinya. Situasi saat ini sangat tegang dan sangat berbahaya,” kata sumber tersebut.

Baca Juga: Berbeda dengan Nama Kakaknya yang Kental Filosofi Jawa, Cucu ke 4 Presiden Jokowi Punya Nuansa Nama Batak Bercampur Arab, Bobby: Tetap Pakai Nasution

Dia mengatakan, PLA adalah kekuatan militer yang berbeda dari tahun 2001, yang merujuk pada insiden Hainan ketika sebuah pesawat intelijen AS bertabrakan dengan jet tempur PLA.

Pilot China Wang Wei tewas dan pesawat AS terpaksa mendarat di pulau Hainan.

Para awak kapal akhirnya dibebaskan setelah AS mengeluarkan pernyataan dengan hati-hati tentang insiden itu.

“Saat ini, PLA telah mengembangkan banyak tindakan pencegahan. Orang Amerika tidak akan bisa kembali dalam keadaan utuh jika kecelakaan seperti itu terjadi lagi, "katanya.

"Tapi kami sangat jelas bahwa kami akan menanggapi dengan kekerasan hanya sebagai upaya terakhir, ketika segala sesuatu gagal."(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "China ke pasukannya: Jangan lakukan tembakan pertama saat berhadapan dengan AS"