Find Us On Social Media :

Modus Spionasenya Terbongkar, Amerika Berhasil Tangkap Mahasiswa S2 Singapura yang Bekerja Sebagai Mata-mata China, Beberkan Rahasia Pembuatan Jet Tempur F-35B ke Pemerintah Tiongkok

(Kolase Ilustrasi ) Lagi! Seorang Mata-mata China Tertangkap di AS, Mahasiswa S2 Asal Singapura Mengaku Telah Bongkar Cara Pembuatan Jet Tempur F-35B AS ke Pemerintah Tiongkok

Dia mempekerjakan profesional Amerika yang dia targetkan untuk menulis laporan politik yang menurutnya dimaksudkan untuk klien konsultannya di Asia.

Namun, laporan tersebut dikirim ke pemerintah China tanpa sepengetahuan penulisnya.

Dari lebih dari 400 resume yang diterima Yeo sebagai tanggapan atas daftar pekerjaan yang dia posting, 90% berasal dari militer AS atau personel pemerintah dengan izin keamanan, menurut dokumen pengadilan.

Baca Juga: Tampilannya Makin Memperihatinkan dan Tak Terawat, Toko Kue Syahrini Diisukan Gulung Tikar Gara-gara Tak Laku, Bak Rumah Hantu yang Dipenuhi Ilalang, Begini Kondisinya Kini Saat Dihampiri Aisyahrani

Dia mengaku menyerahkan resume penting kepada pawang China-nya.

Misalnya, Yeo melibatkan seorang warga sipil yang bekerja dengan Angkatan Udara AS dalam program pesawat F-35B yang mengaku mengalami kesulitan keuangan.

Seorang perwira militer AS yang terpisah yang ditugaskan di Pentagon menceritakan kepada Yeo bahwa dia trauma dengan tur militernya di Afghanistan dan dibayar untuk menulis laporan tentang bagaimana penarikan pasukan AS di sana akan berdampak pada China.

Baca Juga: Gara-gara Ditagih Utang Rp 37 Juta Oleh Istrinya Sendiri untuk Modal Cerai, Pria Ini Bunuh Istri Muda Sampai Mayatnya Digantung di Samping Truk, Bini Pertama Hanya Bisa Saksikan Perkelahian Pelaku di Rumah

Sekembalinya ke AS pada November 2019 dengan instruksi untuk mengubah perwira militer menjadi "saluran informasi permanen", Yeo dihentikan oleh agen penegak hukum AS dan ditangkap setelah dia mendarat di bandara.

Kementerian Dalam Negeri negara kota itu mengatakan pada 26 Juli bahwa penyelidikan terhadap Yeo "tidak mengungkapkan ancaman langsung apa pun terhadap keamanan Singapura."

Pada jumpa pers 27 Juli, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dengan tegas menyangkal mengetahui kasus Yeo dan mengecam upaya AS untuk memicu "paranoia" dalam upaya untuk mencoreng China.