Find Us On Social Media :

Harta Tak Bisa Buat Bahagia, Pangeran Thailand Hidup Penuh Kesengsaraan di Tengah Kekayaan Berlimpah, Kurang Kasih Sayang Ayah Sampai 'Kehilangan' Ibu Gara-gara Tragedi Kerajaan

Pangeran kerajaan Thailand

Pangeran Dipangkorn dilahirkan pada 2005 dengan kebahagiaan orang tua kerajaan pada saat itu.

Namun pada tahun 2014, saat pangeran berusia 9 tahun sebuah insiden besar terjadi di istana.

Baca Juga: Saat Hidup Foya-foya Sombong Luar Biasa, Artis Korea Ini Rela Makan Nasi Kotak Sebungkus Berdua Ketika Sekarang Bangkrut, Beruntung Nikahi Wanita Indonesia yang Mau Nerima Apa Adanya

Tujuh anggota keluarga Srirasmi dituduh memfitnah keluarga kerajaan.

Karena itulah permaisuri dilucuti dan semua gelar diturunkan, keluarganya diturunkan dari pangkatnya.

Kemudian mereka diusir dari istana, itu artinya Srirasmi tidak akan tinggal bersama putranya lagi.

Pada hari perpisahan, pangeran Dipangkorn berlutut pada ibunya untuk terakhir kalinya, keduanya menangis kesakitan sambil berpelukan.

Baca Juga: Diam-diam Jalankan Praktik Aborsi Ilegal, Klinik di Jakpus Ini Hilangkan Jejak Janin dengan Dibuang ke Kloset Hingga Dibakar, Polisi Beri Penjelasan

Tanpa cinta dari ibunya Pangeran Dipangkorn juga tidak menerima banyak perhatian dari ayahnya.

Sang pangeran dikirim ke Munich Jerman, dia disekolahkan di sekolah internasional yang mahal.

Meskipun sang ayah pernah mengunjunginya dan sesekali keduanya bermain ski, mendaki gunung dan menunggang kuda, tetapi ayahnya jarang menunjukkan kasih sayangnya.

Pada awal tahun 2019, istana kerajaan menunjukkan sebuah foto relawan bersama Pangeran Dipangkorn.