Find Us On Social Media :

Keukeh Jaga Warisan Buyutnya, Keluarga Petani Ini Tolak Uang Ganti Rugi Lahannya Rp 25 Miliar untuk Pembangunan Bandara, Tetap Nekat Bertani dan Tinggal di Samping Landasan Pesawat

Rumah Takao Shito yang terletak di dalam Bandara Narita, Prefektur Chiba, Jepang.

Dia telah berjuang untuk mempertahankan tanahnya selama lebih dari 20 tahun dan bahkan menolak tawaran lebih dari 1,7 juta dollar AS (Rp 25 miliar) untuk tanahnya.

“Ini adalah tanah yang digarap oleh tiga generasi selama hampir satu abad, oleh kakek saya, ayah saya dan saya sendiri. Saya ingin terus tinggal di sini dan bertani,” kata Shito kepada AFP, beberapa tahun lalu.

Ayah Takao, Toichi, adalah salah satu petani yang dengan gigih menolak rencana pemerintah untuk memperluas Bandara Narita sejak dekade 1970-an.

Baca Juga: 4 Tahun Bercerai, Syahrul Gunawan Mendadak Unggah Soal Mempelai Wanita: Mantannya Mah, Musam-mesem!

Sebagian besar petani lain di daerah itu telah diyakinkan untuk menjual tanah mereka dengan uang yang cukup banyak, tetapi Toichi Shito tidak mau mengalah hanya demi uang.

Keyakinannya yang gigih menular ke anaknya, Takao, yang saat itu masih kecil.

Bahkan ketika Toichi meninggal pada usia 84 tahun, Takao berhenti dari pekerjaannya di bisnis restoran dan kembali ke pertanian keluarga untuk melanjutkan perjuangan ayahnya.

Baca Juga: Lebih Legend dari Girls Squad Milik Nia Ramadhani, Ussy Sulistiawaty Pamer Geng Sosialita Beranggotakan Mayangsari, Istri Andhika Pratama: Nggak Pernah Ada yang Nyepelein

Kehidupannya juga tidak mudah. Takao terus-menerus terlibat dalam perselisihan hukum untuk menghentikan pihak berwenang secara paksa mengusirnya dari tanahnya.

Tentu saja itu melelahkan, begitu juga dengan bertani itu sendiri. Tapi dia tidak berniat untuk mundur sejengkal pun.