Diyakini Lutfi Agizal Mampu Merusak Moral Generasi Penerus, Kata 'Anjay' Disebut Bisa Jadi Bentuk Kekerasan oleh Komnas PA, Begini Penjelasannya

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 16:42
Tribun Jabar/ISTIMEWA

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait

GridHot.ID - Kata 'anjay' baru-baru ini menjadi ramai dibahas.

Terlebih setelah dipersoalkan oleh artis sekaligus Youtuber, Lutfi Agizal di channel Youtube-nya.

Dalam kanal YouTubenya, Lutfi meyakini kata 'anjay' bisa merusak moral generasi penerus.

Baca Juga: Video Kekerasan Bocah Direkam oleh Ayah Pelaku, Ketua Umum Komnas PA Sebut Orang tua yang Biarkan Merupakan Pelaku Kekerasan

Menurut Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait, penggunaan kata Anjay itu harus dilihat dari berbagai sudut pandang, tempat dan makna.

Arist mengatakan, apabila disebutkan sebagai kata pengganti ucapan salut, kata Anjay bisa bermakna kagum.

"Jika disebutkan sebagai kata pengganti ucapan salut dan bermakna kagum atas satu peristiwa 'Ou.. keren'. Misalnya, memuji salah satu produk yang dilihatnya di Yuotube atau di media sosialnya, misalnya diganti dengan kata 'Anjay' untuk satu aksi pujian ini tidak mengandung kekerasan atau bullying atau perundungan, sekalipun ada kata Anjay yang dapat diartikan sebutan dari salah satu binatang, sebut saja Anjing," ujar Arist kepada Tribun, Sabtu (29/8/2020).

Baca Juga: Saksikan Video Anaknya yang Disuruh Push Up dalam Kondisi Hampir Telanjang, Orang Tua Ferdian Paleka Tidak Terima, Ancam Bawa Kasus ke Komnas HAM

"Namun jika kata Anjay digunakan sebagai sebutan untuk merendahkan martabat seseorang, dengan demikian kata Anjay adalah salah satu bentuk kekerasan verbal, oleh sebab itu harus dilihat perfektifnya," tegas Arist.

Ia juga mengatakan, jika kata Anjay ini disebutkan kepada seseorang tidak menimbulkan ketersinggungan, maka kata Anjay itu bukan bullying ataupun perundungan.

"Namun jika sebaliknya sebutan Anjay dapat dilaporkan sebagai tindak pidana kekerasan. Artinya penggunaan kata Anjay yang sedang viral ditengah-tengah Youtuber anak selain harus dilihat dalam berbagai sudut pandang dan perfektifnya," kata Arist.

"Dimasa kecil saya juga mendengar untuk suatu pujian seringkali juga menggunakan kata "anjing" atau sebutan sama seperti Anjay misal "waou.. Anjingnya juga dia itu". Nah, kata ini tidak menimbulkan kemarahan kepada subjeknya maka kata Anjing dianggap hal biasa," ucapnya.

Baca Juga: Anaknya Tega Sumbang Sampah, Orang Tua Ferdian Paleka Tak Tahan Lihat Buah Hatinya Jadi Bulan-bulanan di Penjara, Keluarga Sang Youtuber Bakal Lapor Komnas HAM Minta Perlindungan

Kendati demikian, sambung Arist, jika kata Anjay diucapkan kepada seseorang yang tidak dikenal. Kata Anjay itu bisa menjadi masalah dan tindak pidana kekerasan.

"Namun jika itu dilakukan kepada seserorang yang tidak dikenal maka kata Anjay, anjing dan kata-kata kotor itu bisa menjadi masalah dan tindak pidana kekerasan. Dengan demikian jika kata "anjay" mengandung unsur kekerasan dan merendahkan martabat itulah salah satu bentuk kekerasan atau bullying yang dapat dipidana," terangnya.

Baca Juga: Sebut TNI Salah Tembak Sasaran, Dewan Adat Papua Lapor Komnas HAM Lantaran Ada Dugaan Pelanggaran HAM di Intan Jaya, John Gobay Minta Jokowi Tarik Pasukan dari Bumi Cendrawasih

"Baik digunanakan cara bentuk candaan namun jika unsur dan definisi kekerasan terpenuhi, sesuai dengan UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak lebih baik jangan menggunakan kata Anjay. Ayo kita hentikan," ujar Arist, sembari mengajak untuk tidak menggunakan kata Anjay.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judulKomnas PA Sebut Kata 'Anjay' Bisa Masuk Kekerasan Verbal Tergantung Konteks, Ini Alasannya(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunJabar.id