Find Us On Social Media :

Gara-gara Tragedi Langit Bawean, Indonesia Tak Sungkan Lakukan Aksi 'Wake UP Call Amerika', Mantan KSAU Bocorkan Alasan TNI Isi Arsenal Persenjataan Rusia

Pesawat serang Sukhoi Su-25.

Pak Chappy Hakim menceritakan ihwal bagaimana dahulu Indonesia berusaha menyediakan alutsista yang baik dengan kondisi yang tidak terduga.

Mengutip Kompas.com, Chappy mengatakan sejujurnya pada masa awal jabatannya sebagai KSAU ia sudah memutuskan untuk tidak merencanakan pengadaan atau membeli pesawat baru.

Setelah memperhitungkan dengan dana yang terbatas, akan lebih baik jika digunakan untuk membelanjakan untuk perawatan pesawat yang ada, serta menghidupkan pesawat lainnya yang tengah "grounded" menanti suku cadang.

Baca Juga: Satu-persatu Korban Penyerangan Polsek Ciracas Bermunculan, Kebrutalan Anak Buah KSAD Andika Perkasa di Luar Nalar, Pedagang Pisang Beri Kesaksian Mencekam

Sayangnya, dengan perkembangan waktu dan eskalasi tantangan yang dihadapi, antara lain embargo suku cadang pesawat oleh Amerika Serikat (karena isu HAM pada waktu itu), maka faktor kesulitan untuk menerbangkan pesawat pesawat terbang TNI AU, terutama unsur tempur terus meningkat dan menjadi sangat menghambat pelaksanaan tugas pokok Angkatan Udara.

Demikianlah perkembangan yang terjadi, semakin banyak pesawat terbang yang "grounded" kesulitan memperoleh spareparts.

Ditambah lagi dengan peristiwa Bawean atau penerbangan "tanpa izin" di atas perairan Kepulauan Bawean oleh US Navy, telah menyebabkan pemerintah memutuskan untuk membeli pesawat terbang dari Rusia.

Baca Juga: Kondisi Keluarga Lutfi Agizal Ditanya Denny Sumargo Pasca Kasus Kata Anjay, Calon Mantu Iis Dahlia Justru Pamerkan Latar Belakang Orang Tua

Tidak mudah juga untuk sampai pada keputusan itu, karena menghadapi berbagai macam kendala terutama ketersediaan dana yang terbatas.

Dengan susah payah, maka diputuskanlah untuk tetap membeli Sukhoi dari Rusia walau dalam jumlah sangat terbatas, yang dirancang dengan mekanisme bertahap untuk pengadaan hingga mencapai satu skadron pesawat Sukhoi.