Keputusan yang sulit yang harus diambil, pesawat terbang tempur Indonesia ketika itu tidak bisa terbang karena embargo suku cadang Amerika Serikat.
Itupun pelaksanaan dari proses pengadaannya dilakukan dengan program “imbal-beli” hasil bumi Indonesia yang akan dikoordinasikan antara Menteri Perindustrian dan perdagangan dengan melibatkan juga pihak Bulog.
Keputusan berat yang harus diambil yaitu proses pembelian satu skadron pesawat Sukhoi dilakukan secara bertahap sesuai ketersediaan dana yang dapat disiapkan.
Gelombang pertama akan dilakukan terlebih dahulu dengan pengadaan empat pesawat Sukhoi yang harapannya akan dapat ditingkatkan.
Sekali lagi, secara bertahap sampai dapat mencapai jumlah yang utuh satu skadron.
Dengan sangat susah payah dalam menjalani program pengadaan pesawat terbang Sukhoi dari Rusia dan syukur Alhamdulilah pada akhirnya "berhasil" juga.
Kemudian memperingati HUT TNI tanggal 5 Oktober tahun 2004 di Surabaya telah menjadi momentum bersejarah.
Sebab, untuk kali pertama pesawat terbang Sukhoi tampil di hadapan publik.
Chappy bercerita di pagi hari saat ia melakukan perjalanan menuju tempat upacara dilangsungkan, ia dihadang oleh kerumunan wartawan yang berkumpul di antara para undangan lainnya.