Find Us On Social Media :

Datang dari Keluarga Petani Miskin, Saddam Hussein Nyatanya Harus Hidup dari Mencuri Agar Bisa Makan Tiap Hari, Siapa Sangka, Penderitaannya Semasa Muda Buat Dirinya Jadi Pemimpin Irak yang Mengerikan

Saddam Hussein

Tidak aneh, ketika berusia 16 tahun, ia sudah memimpin sebuah geng jalanan.

Pamannya, Khairallah Tulfah pula yang pertama kali menceritakan padanya tentang kisah para pemimpin besar Irak dan Arab seperti Raja Babilonia Nebuchadnezzar dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser.

Said K. Aburish menulis, masa kecil Saddam penuh dengan penderitaan karena keluarganya miskin.

Baca Juga: Pengusaha Andi Irfan Jaya Resmi Jadi Tersangka, Hubungannya dengan Jaksa Pinangki Akhirnya Terungkap, Diduga Lakukan Pemufakatan Jahat untuk Urus Fatwa Agar Djoko Tjandra Tak Tereksekusi

Sebagai bocah laki-laki, ia harus mencuri sehingga keluarganya dapat makan.

Ia mencuri telur, ayam, dan barang-barang kecil lainnya.

Hingga usia 10 tahun, ia masih belum bisa membaca.

Saddam mendengar bahwa sepupunya dapat membaca dan menulis, karena itu ia minta pada pamannya agar diperbolehkan untuk belajar membaca dan menulis.

Menurut AH Shahab dalam buku Di Balik Wajah Saddam, ketika berusia 18 tahun, Saddam pindah ke Baghdad untuk sekolah.

Namun, di ibu kota negara ini ia lebih banyak menaruh perhatian pada aksi-aksi revolusioner, mondar-mandir di jalan raya dengan pistol gelapnya yang selalu diselipkan di balik bajunya, ketimbang menaruh perhatian pada sekolah.

Ketika usianya baru 19 tahun, ia bergabung dengan Partai Sosialis Baath dengan harapan dapat masuk Akademi Militer di Baghdad, tetapi ditolak.

Tiga tahun kemudian, 1959, ia mencatat prestasi luar biasa: ambil bagian dalam usaha pembunuhan terhadap PM Irak Abdul Karim Kassim (Qassim), ditangkap, dan dipenjara selama enam bulan.