Find Us On Social Media :

Bak Merampas Uang dari Wanita Tua, Skandal Penyadapan Intelijen Australia Bikin Ramos Horta Kecewa, Pemimpin Timor Leste: Apa yang Mereka Peroleh?

Jose Ramos-Horta, Presiden Timor Leste ke-2.

Kemudian berakhir dengan merundingkan kembali perjanjian dengan cara yang lebih adil.

Namun kasus penyadapan ini tak berhenti di situ.

Selanjutnya penuntutan terhadap Saksi K dan Collaery dimulai segera setelah perjanjian baru ditandatangani.

Baca Juga: Sudah Diproses Pemerintah Sejak Akhir Agustus, Bantuan Rp 500 Ribu Per Keluarga Segera Meluncur, Cek Datamu di Link Ini

Ramos-Horta mengatakan berita penuntutan itu 'sangat mengejutkan' rakyat Timor dan berpendapat bahwa tindakan itu tidak ada gunanya.

“Jelas sekali di Timor-Leste, setiap orang yang mengikuti penyimpangan ini dan situasi ini, perlakuan yang sangat tidak adil terhadap Bernard Collaery dan Witness K, kami sangat terkejut karena kami seharusnya mencapai jalan ke depan dalam hubungan secara keseluruhan,” kata Ramos-Horta.

Ramos-Horta mengatakan bahwa dia memahami keperluan kerahasiaan seputar operasi intelijen, namun operasi mata-mata terhadap Timor-Leste menurutnya berbeda.

Baca Juga: Perlahan-lahan Singkirkan Amerika, China Mantapkan Diri Jadi Pusat Kekuatan Dunia, Gandakan 200 Lebih Hulu Ledak dalam Satu Dekade

Bahkan, ia menggambarkan bahwa tindakan Australia itu layaknya mengambil uang dari wanita tua miskin.

“Jika Australia ingin memata-matai Korea Utara, China atau Rusia, Anda bisa mengerti,” katanya.