Find Us On Social Media :

Putusan MA Keluar Tak Langsung Masuk Bui, Inilah Akhir Pelarian Mantan Dirut Transjakarta Donny Saragih, Penipu Ulung yang Berani Peras Bos Sendiri

Mantan Direktur Utama Transjakarta, Donny Andy Sarmedi Saragih alias Donny Saragih, berhasil ditangkap Jumat (4/9/2020) malam sekitar pukul 22.30 WIB di Apartemen Mediterania Jakarta Utara

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Mantan Direktur Utama Transjakarta, Donny Andy Sarmedi Saragih alias Donny Saragih, berhasil ditangkap.

Ia ditangkap pada Jumat (4/9/2020) malam sekitar pukul 22.30 WIB di Apartemen Mediterania Jakarta Utara.

Mengutip Kompas.com, Donny Saragih, bersama seseorang bernama Porman Tambunan terjerat kasus pemerasan dan pengancaman.

Baca Juga: Nyamar Jadi Mahasiswa hingga Tukang Dagang Es, 3 Terduga Teroris di Semarang dan Pemalang Berhasil Diamankan Densus 88, Berikut Sosoknya

Hal ini diketahui berdasarkan keterangan di situs web Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sipp.pn-jakartapusat.go.id

Kasus itu terjadi saat Donny menjabat sebagai Direktur Operasional PT Lorena Transport dan Porman berstatus sekretaris perusahaan PT Lorena Transport.

Donny dan Porman memeras bos mereka, Direktur Utama PT Lorena Transport Gusti Terkelin Soerbakti, pada September 2017.

Baca Juga: Sama-sama Ditinggal Nikah, Rizky Billar Disebut Jaminan Jatuh Cinta dengan Lesty Kejora, Gerakan Tangan Tak Terkontrol Ini Ditangkap Pakar Mikro Ekspres: Hasrat yang Belum Terungkap

Mereka menipu Soerbakti dengan modus berpura-pura menjadi pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin membuka kesalahan PT Lorena Transport.

Donny berperan sebagai pihak OJK, sedangkan Porman menjadi pihak PT Lorena Transport yang dihubungi orang OJK.

Dalam skenarionya, Donny menawarkan bantuan kepada Porman untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di PT Lorena Transport. Syaratnya, PT Lorena Transport harus menyerahkan uang 250.000 dollar Amerika Serikat.

Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Riono Budisantoso mengaku, proses eksekusi terhadap Donny berlangsung lama.

Baca Juga: Simpan 1 Kg Ganja, Drummer dan Kru J-Rocks Diringkus, Ini Kata Polisi

Sebab, sejak diputus inkrah pada Maret 2019 lalu, Donny tak diketahui keberadaanya selama delapan bulan.

Riono mengatakan, lamanya proses eksekusi itu disebabkan adanya masalah teknis dalam internal Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. Di satu sisi keberadaan dan status Donny tak terpantau.

Namun, ia tak menjelaskan secara detail masalah apa yang jadi kendala pihak Kejaksaan sehingga lama mengeksekusi Donny.

Baca Juga: Pakai Teknologi Layaknya Agen Mata-mata di Film, Polisi Berencana Menangkap Raknyatnya yang Ketahuan Buka Situs Porno, Mau di Rumah atau Mana Saja Bakal Langsung Diringkus

"Iya memang prosesnya agak lama (eksekusinya). Seharusnya sudah ditahan, cuma memang ada masalah internal yang membuat penghitungan penahanan ini jadi lama," kata Riono.

Riono mengatakan, Donny sempat ditahan di rumah tahanan saat dia terjerat kasus penipuan pada 2018 lalu.

Seperti yang tertulis di atas, saat itu Donny menjabat sebagai direktur operasional di PT Eka Sari Lorena Transport Tbk.

Donny dan Porman Tambunan didakwa menipu Direktur Utama PT Lorena Transport, Gusti Terkelin Soerbakti.

Baca Juga: Putra Bungsu Jokowi Tak Luput Jadi Sasaran Tukang Tipu, Kaesang Pangarep Malah Sukses Bikin Penipu Ngemis Minta Maaf: Saya Tau Kamu di mana Lho

Saat menjalani proses penyidikan, Donny sempat mendekam di penjara.

"Tahun 2018 dia (Donny) sempat masuk penjara juga sebentar, saya dengar dari jaksa. Tapi saya tidak tahu berapa lama ia sempat ditahan," kata dia.

Setelah kasusnya masuk persidangan, Donny sempat ajukan permintaan menjadi tahan kota.

Baca Juga: Waspada! Anggota Dewan dan Bupati Karanganyar Sudah Jadi Korbannya, Pembajakan WhatsApp Merajalela di Solo, Ini Modusnya

Lalu putusan Inkrah, Majelis Mahkamah Agung menyatakan Donny terbukti melakukan penipuan dan dikenakan hukuman dua tahun penjara pada Maret 2019.

Setelah dikeluarkan putusan, Donny bukan langsung dibui. Ia justru masih bisa berkeliaran.

Donny bahkan sempat ditunjuk sebagai direktur utama menggantikan Agung Wicaksono dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) pada Kamis (23/1/2020).

Donny mengikuti serangkaian proses seleksi hingga diangkat menjadi Direktur Utama PT Transportasi Jakarta pada 23 Januari 2019 dan dicopot dari jabatannya empat hari kemudian.

Baca Juga: Sosok Ini Bongkar Borok Orang Tua Atta Halilintar, Penipuan Skala Besar Hingga Ke Berbagai Negara Disebut Jadi Sumber Kekayaannya Dahulu Kala

Selain kasus pemerasan, mencuat kasus lain yang menjerat Donny. Ia dilaporkan atas kasus dugaan penipuan saat dia menjabat General Manager PT Eka Sari Lorena Transport.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, Donny diduga menggelapkan uang denda operasional Transjakarta sebesar Rp 1,4 miliar. Saat itu, pembayaran denda operasional menggunakan cek.

"Ada delapan cek yang nyatanya kosong semua, total sekitar Rp 1,4 miliar," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.

Baca Juga: Penampilannya Berubah Drastis Usai Jadi Youtuber, Orang Tua Atta Halilintar Dituding Telah Gelapkan Uang wanita Ini: Gimana Harus Diam, Uangku Lenyap Rp 700 Juta!

Yusri menjelaskan, Donny dilaporkan oleh Artanta Barus dengan nomor laporan LP/5008/IX/2018/PMJ/Dit. Reskrimum, tanggal 18 September 2018.

Setelah putusan berkekuatan hukum, terpidana tidak kooperatif dan melarikan diri sehingga ditetapkan sebagai DPO.

Dilansir dari TribunJakarta.com, mantan Dirut Transjakarta Donny Andy Saragih akhirnya ditangkap oleh tim gabungan Amc Kejagung, Kejaksaan Tinggi DKI, Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Kejari Jakpus), Jumat (4/9/2020) pukul 22.30 WIB di Apartemen Mediterania Jakarta Utara.

Donny akhirnya ditangkap setelah sekian lama berstatus sebagai daftar pencarian orang ( DPO).

Baca Juga: Rp 204 Juta Melayang, Keluarga Pria Ini Ditipu Habis-habisan Sang Menantu yang Ternyata Polwan Gadungan, Baru Sadar Setelah 5 Tahun Menikah

Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Nur Winard pun membeberkan awal pula penangkapan Donny.

Awalnya Donny diketahui ingin melakukan pengobatan di RSPI Jakarta Selatan pada Jumat sekitar pukul 17.00 WIB.

"Kemudian tim gabungan Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi DKI dan Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat melakukan pemantauan namun terpidana tidak diketahui keberadaanya” ujar Nur Winard dalam keterangan resmi, Sabtu (5/9/2020).

Baca Juga: Berharap Disambut dengan Manis dan Bisa Istirahat, Pelanggan Aplikasi OYO Ini Malah Kena Amuk Manajer Hotel: Benci Banget Gue!

Tim gabungan lalu melacak keberadaan Donny hingga akhirnya bergerak menuju Apartemen Mediterania Jakarta Utara yang diduga menjadi tempat tinggal terpidana.

"Sesampainya di lokasi (apartemen) tim langsung melakukan penangkapan terhadap terpidana yang berada dalam kamar terpidana, dan selanjutnya sekitar pukul 23.00 terpidana dibawa oleh tim gabungan ke Kejaksaan Tinggi DKI untuk dilakukan serah terima kepada Tim Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat,” katanya. (*)