Dijuluki AHY Sebagai Macan Parlemen Senayan, Inilah Sosok Benny K Harman, Mantan Wartawan yang Walk Out Saat Sidang Pengesahan UU Cipta Kerja

Kamis, 08 Oktober 2020 | 18:25
Instagram/@agusyudhoyono

AHY dan Benny K Harman

Gridhot.ID - Nama Benny K Harmanmenjadi trending topic di Twitter pada Selasa (6/10/2020) malam.

Fraksi Demokratitu walk out dari sidang paripurna DPR terkait pengesahan UU Cipta Kerja, Senin (5/10/2020).

AksiBenny K Harman tersebut lantas menuai banyak simpati dari warganet.

Baca Juga: Membongkar Karajaan Bisnis Suami Puan Maharani, Mulai dari Migas hingga Properti

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun membeberkan seperti apa sosok Benny yang sempat viral.

Ketua Umum Partai Demokrat tersebut menunjukkan foto-fotonya saat bersama Benny.

Putra SBY berpose di samping Pak Benny. Mereka tersenyum sambil mengangkat kepalan tangan.

Baca Juga: Kini Disorot Usai Diduga Matikan Mikrofon Anggota Lain Saat Pengesahan RUU Cipta Kerja, Puan Maharani Ternyata Miliki Harta Tak Terduga, Segini Total Kekayaannya

Kemudian, ada pula foto saat keduanya sedang berbincang dan menjaga jarak serta memakai masker.

Melalui Instagram pada Rabu (7/10/2020), AHYmengaku Benny merupakan sahabat diskusinya.

Ia menyebut, Benny adalah politisi senior di Partai Demokrat.

Menurut AHY, politisi tersebut juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dari Nusa Tenggara Timur.

Sebagai politisi yang menjabat di kursi DPR RI, Benny disebut dikenal sebagai macan parlemen.

Baca Juga: Ditentang 2 Juta Buruh dari KSPI, RUU Cipta Kerja Kini Jadi Pisau Bermata Dua, Pasar Saham Bakal Ikut Terancam di Tengah Resesi Indonesia

Instagram/@agusyudhoyono
Instagram/@agusyudhoyono

Unggahan AHY

AHY menyebut, julukan itu muncul karena keberanian Benny dalam menyuarakan aspirasi di parlemen.

"Teman-teman yang baik, Ini Pak Benny K. Harman (BKH) yang sempat trending topic semalam.

Bang BKH adalah sahabat diskusi saya. Ia adalah politisi senior (juga Wakil Ketua Umum) Partai Demokrat berasal dari NTT, yang sering disebut sebagai Macan Parlemen karena keberaniannya untuk menyuarakan aspirasi Rakyat di DPR RI.

Pagi ini, saya kembali berdiskusi tentang apa yang bisa kita lakukan untuk terus memperjuangkan harapan rakyat, terutama setelah upaya Fraksi Partai Demokrat (F-PD) untuk MENOLAK RUU Cipta Kerja (Omnibuslaw) kandas di Sidang Paripurna, Senin (5/10) lalu. Kami kurang suara.

Sekali lagi saya mohon maaf kepada masyarakat, terutama kaum buruh dan pekerja.

Bang BKH mendesak agar hak Fraksi menyampaikan pendapat bisa dibacakan serta mendesak agar dilakukan voting, karena dua dari sembilan fraksi tidak menyetujui pengesahan RUU Ciptaker.

Ketika desakan, yang sebenarnya sesuai dengan ketentuan persidangan DPR RI ini, tetap ditolak oleh pimpinan sidang,

Baca Juga: Ditentang 2 Juta Buruh dari KSPI, RUU Cipta Kerja Kini Jadi Pisau Bermata Dua, Pasar Saham Bakal Ikut Terancam di Tengah Resesi Indonesia

Bang BKH memimpin F-PD untuk WALKOUT, sebagai bentuk ketidaksetujuan dan penolakan atas berbagai cacat prosedur dan cacat substansi yang terjadi dalam pembahasan Omnibuslaw tersebut.

Saya bangga dan mengapresiasi sikap dan keberanian Bang BKH ini. Menurut saya, kapasitas seseorang bisa di-upgrade, tapi keberanian untuk membela kebenaran dan keadilan sulit di-upgrade.

Tetap semangat Bang BKH, para anggota Dewan serta para pengurus maupun kader-kader Demokrat lainnya, dimanapun berada.

Terus dengarkan suara Rakyat, Terus berkoalisi dengan Rakyat. Suara Rakyat, Suara Tuhan. Kehendak Rakyat, Kehendak Tuhan."

Momen Walk Out

Potongan videosidangParipurna DPR membahas pengesahan RUU Cipta Kerja viral di media sosial.

Terlihat keributan antara2 politisi, yakni Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan Benny K Harman.

Benny menginterupsi pimpinan sidang, Azis yang hendak memberikan kesempatan kepada pemerintah memberikan pandangan.

Baca Juga: Ngaku Tak Ada Niat Manjakan Pengusaha, Krisdayanti Sebut UU Cipta Kerja Demi Ciptakan Lapangan Kerja yang Lebih Banyak: Terobosan Hukum untuk Bangsa

Benny bersi keras meminta waktu satu menit untuk menyampaikan pendapat kepada pimpinan sidang.

Permintaan tersebut ditolak Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

Azis akan memberikan waktu pada Benny setelah pemerintah memberikan padangan soal RUU Cipta Kerja.

Adu mulut sempat terjadi, keduanya saling memotong ucapan satu sama lain.

Azis kemudian mengatakan Benny untuk dikeluarkan dari ruang sidang jika tidak mengikuti aturan.

Keributan itu berakhir dengan Fraksi Partai Demokrat keluar dari ruang sidang.

Baca Juga: Disebut Banyak Masalah, Politisi Ini Setuju Penundaan Pembahasan RUU Cipta Kerja, Fadli Zon: Nah Ini Baru Langkah yang Tepat

"Tolong pak ketua pasal-pasal ini. Saya interupsi, satu menit," pinta Benny.

"Tidak, Anda bisa dikeluarkan kalau tidak mengikuti aturan. Saya pimpinannya," ujarnya.

Tak puas dengan aturan sidang, Benny dari Partai Demokrat mengatakan keluar dari ruang rapat.

"Kami dari Fraksi Partai Demokrat memilih walk out dari sidang paripurna," ujarnya.

Biodata Benny K Rahman

Dikutip dari laman Dpr.go.id, Benny merupakan pria kelahiran Flores pada 19 September 1962.

Ia merupakan lulusan dari S1 hukum, Universitas Brawijaya pada 1987.

Kemudian, Benny melanjutkan kuliahnya di jenjang S2 dan S3 di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Benny mengawali karier sebagai staf on legistasi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia pada 1987-1989.

Baca Juga: Tahan Ratusan Remaja Pendemo, Polisi Temukan 12 Orang Positif Corona, Kabid Humas Polda Metro Jaya: Dari 90 Orang yang Dites

Ia juga sempat menjadi wartawan di Media Indonesia pada 1989 sampai 1996.

Lalu, menjabat sebagai kepala litbang Media Indonesia pada 1996 sampai 1998.

Politikus yang sudah menjabat di DPR dalam 3 periode ini tercatat sebagai pendiri sekaligus direktur Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) pada 1995 sampai 1998.

Tak hanya itu, ia juga berhasil mendirikan Centre for Information and Economic-Law Studies (CINLES).

Di CINLES, Benny menjabat sebagai Direktur Eksekutif.

Dikutip dari Tribunwiki, Benny mulanya menjadi anggota DPR fraksi PKPI pada pemilihan 2004 hingga 2009.

Pada pemilihan legislatif 2009-2014, Benny kembali mengajukan diri sebagai anggota dewan sebagai politikus Demokrat.

Ia lantas menjabat sebagai Ketua Komisi III Bidang Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi, dan Hak Asasi Manusia DPR RI hingga 2012.

Sedangkan 2012-2014, Benny menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi DPR RI.

Baca Juga: Resmi Disahkan DPR, UU Cipta Kerja Ternyata Hapus Hak Libur Pekerja 2 Hari dalam Seminggu, Begini Kata Menko Perekonomian

Kemudian, Benny mundur dari DPR lantaran mencalonkan diri pada Pilkada NTT sebagai calon Gubernur pada 2014.

Ia didampingi Benny Alexannder Litelnoni sebagai wakilnya. Sayang, Benny gagal dalam Pilkada tersebut.

Mereka hanya mendapat suara sebanyak 18,85 persen suara.

Lalu, Benny kembali maju dalam pemilihan legislatif 2019 dengan mengantongi 35.293 suara.

Ia terplih melalui Partai Demokrat mewakili daerah pemilihan NTT I.

Kini, Benny menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI bidang BUMN, Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan DPR RI.

Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul: "Anak SBY Ketum Demokrat AHY Sebut Benny K Harman Si Macan Parlemen, Ungkap Bagaimana Sosok Pak Benny."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber TribunJabar.id