Find Us On Social Media :

Tangisan Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah WNI Korban Sandera Abu Sayyaf, Bupati Buton: Kita Semua Menyerahkan Ini Kepada Allah

(Foto Ilustrasi) Tiga nelayan Indonesia ketika dihadapkan dalam rekaman video yang dirilis Abu Sayyaf pekan lalu. Ketiganya ditangkap September lalu, di mana Abu Sayyaf meminta tebusan Rp 8 miliar.

GridHot.ID - Jenazah WNI korban penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina, La Ba'a (32), tiba di kampung halamannya, di Desa Kamelanta, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Minggu (11/10/2020) sore.

Kedatangan jenazah La Ba'a disambut isak tangis keluarga dan para tetangga.

Jenazah La Ba’a diterbangkan dari Jakarta menuju ke kendari dan selanjutnya langsung dibawa ke Kabupaten Buton melalui perjalanan darat.

Baca Juga: Namanya Ada di Urutan Pertama, Wanita WNI Ditangkap Militer Filipina, Berhubungan dengan Abu Sayyaf Akan Lakukan Hal Ini"Ini merupakan kerja sama semua pihak, pemerintah pusat maupun KBRI kita yang ada di Manila, dan berkat dukungan Bapak Bupati (Buton),"

"Alhamdulillah kita bisa pulangkan jenazah almarhum di kampung halamannya," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementrian Luar Negeri Judha Nugraha di Pemakaman Umum Desa Kamelanta, Minggu.Ia menambahkan, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa membebaskan warga yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

Baca Juga: Terimakasih Kopral Romnick Estacio, Tentara Filipina yang Gugur Saat Bebaskan 2 Warga Negara Indonesia Sandera Abu Sayyaf, Miris, Sang Adik Dulu Juga Tewas di Tangan Teroris Kala Selamatkan Kota Marawi dari Belenggu ISIS

"Namun Allah berkehendak lain. Terkait hal ini, kita akan terus upayakan untuk membebaskan 4 WNI yang lain dengan kerja sama dengan otoritas di Filipina,” ujar Judha.Judha mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi dari Filipina tentang keadaan keempat WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf.

Judha mengimbau bagi WNI yang ingin bekerja di luar negeri, dapat melakukan koordinasi dengan cara yang aman, sehingga perlindungan dapat diberikan secara maksimal oleh negara.

Sementara itu, Bupati Buton La Bakry menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah berupaya untuk menyelamatkan lima WNI, termasuk La Ba’a yang disandera kelompok Abu Sayyaf.

"Akan tetapi takdir berkata lain, kita semua menyerahkan ini kepada Allah. Mungkin ini bagi almarhum (La Ba’a), inilah yang terbaik," ucap La Bakry.Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "La Ba'a, WNI Korban Sandera Abu Sayyaf: Kelurga Bertangisan Sambut Kedatangan Jenazah"(*)